Minggu, 28 November 2010

Kadomasokis

Gw suka pusing kalo harus beli kado ke orang. Bingung, gelisah, resah campur jadi satu. Biasanya pertanyaan-pertanyaan berikut bakal muncul di benak gw yang konak: "Kadonya apa ya? entar dia suka apa nggak? Aduh, Mama bakal suka dan make kaos bertuliskan "My Pen is Huge" ini nggak ya ke kantor? Aduh, pengen banget ngasi pesawat jet ini ke Mama, dia pasti seneng, tapi kan budgetku nggak cukup. Aduh...kado apa ya yang kira-kira cocok dengan budgetku dan karakter Mamaku yang periang tapi tomboy?" Nebak apa yang orang pengen atau butuh atau suka plus dicocokin sama budget, pusing nggak lo?


Jadi waktu Siska posting di blognya, "kado-kado apa aja yang gw pengen elu kasih ke gw nanti kalo gw udah lahiran", gw seneng banget. Karena dengan begitu, kerjaan gw milih kado bakal mudah. Nggak bakal pusing-pusing kaya tadi. Apalagi di list Siska itu, ada termometer. Booo'...termometer. Gampang banget. Lingkungan gw akrab banget deh sama termometer. "Bu, beli Masako satu, ager ager 2 bungkus, gula jawa seperempat, termometer satu, sama Implantable Cardiac Defibrillators (ICDs) atau lebih dikenal dengan istilah alat pemicu jantung, satu setengah kilo ya,bu". Jadi, ahh..bye bye pusing-pusing-sebelum-masa-nifas-memilih-kado.



Tapi....ternyata Rumah Sakit Brengsek..i mean Bersalin (yaaaang...berengsek) tempat Siska melahirkan, dengan lancangnya telah memberi dia termometer digital, yang SEHARUSNYA...SEHARUSNYA jadi kado gw ke Siska, tanpa terlebih dahulu nanya pendapat gw. Di mana sih otak mereka? Apa mereka nggak baca dulu blog pasien-pasiennya? Apa sebelum Siska masuk ke RS itu sambil mengangkang kesakitan, mereka nggak bertanya dulu, "alamat blog Ibu apa?" Rumah Sakit apa yang tidak melakukan hal seperti itu?? Aneh! Akhirnya kan gw sendiri yang pusing, harus beli apa??

Diantara kebingungan memilih kado, pas lagi di Plaza Indonesia bareng Banu,Aaf dan Vio, iseng-iseng gw liat-liat Mother Care. Eh, lagi diskon semua bo'. Kebetulan deh. Dan setelah liat-liat kado, gw jatuh hati pada sofa-sofaan buat anak bayi ini:


Isn't it cute? Iya sih. Tapi harganya nggak cute sama sekali. Kalo gw berdua patungan sama Banu, mana mampu gw (Aaf sama Vio udah ngasi kado). Tambah Inul, masih agak mahal. Apa lacur? Akhirnya gw nelpon Gerandis di Papua biar dia ikut patungan. Dan akhirnya sofa itu kebeli! Yay! Senangnya. Siska sih pasti seneng-seneng aja. Apalagi kalo liat merk-nya. Makanya waktu mbak-mbaknya nanya, "mau dibungkus pake kertas kado ini *nunjukin kertas kado biasa* atau ini *kertas kado dengan merk Mother Care segede persoalan keluarga Arumi Bachin*?", gw pilih opsi kedua. Bungkus! Dan gw pun melangkah riang dengan plastik besar yang didalamnya terdapat kado mahal yang cantik dan cute dan....oke, yang dibeli dari hasil patungan 4 orang.

Setelah menunaikan semua kewajiban hedon malam itu, akhirnya gw, Banu, Vio dan Aaf pulang naik taxi. Tepat sebelum gw memasuki pintu taxi, Vio, sekali lagi Vio, ngomong, "eh...itu kadonya taro di Bagasi aja, gede banget". Dan gw yang nggak pernah naro barang di bagasi karena takut barang ketinggalan ini, akhirnya naro barang di Bagasi. *Roiders memutar bola mata ke kiri, yang artinya: ahhh..ketebak ini ceritanya, (kalo ke kanan artinya,"ceritanya ini ketebak..ahh)*....Eittsss...nanti dulu...pasti lu mikir kadonya bakal ketinggalan di taxi...terus ilang selamanya. Hahaha. Salah! Makanya baca dulu! Nggak seperti itu!



Setelah perjalanan sejauh argo 60ribu (mentalitas orang miskin,segalanya dinilai dengan uang), akhirnya kami sampai di kediaman masing-masing. Kami pun mengucapkan terimakasih kepada Pak Supir lalu pulang dengan hati riang *Roiders berbisik, "eh..eh..kado di bagasi belum di ambil". Lalu gw dan Banu pun seperti biasa berdiskusi dengan hati riang di depan gang:



Gw: "Bung..ingat hukum Pascal yang mengatakan," Bila zat cair pada ruang tertutup diberi tekanan, maka tekanan akan diteruskan ke segala arah"



Banu: "hahaha..becanda Bung Roid ini. Tentu saja saya ingat"



------Di sini Roiders lagi-lagi berbisik, "sstt..eh..eh..kadonya masih di bagasi---



Gw: 'Iya. Itu ternyata dasar utama sahabat kita, Bung Tjokorda Raka Sukawati menciptakan teknik Sosrobahu. Wah..wah..saya tak menyangka. Cerdas juga beliau itu"



Banu: *muka panik* Mas...kadonya ketinggalan



Gw: "Ya dan hukum paskal....uhuk *keselek Buku Fisika Terbitan Erlangga yang dari tadi dijadiin naskah percakapan*...anjriiiittt...kejaaaarrrr taxinya. YA ALLAAAAH. Gimana ini!!



------- Roiders memutar bola mata 360 derajat----------------



Akhirnya kita ngejar pake angkot, "bang..ayo bang cepet Bang...kejar taxi di depan Bang...ada barang yang ketinggalan. YA ALLAH...gimana ini. Udah jauh lagi taxinya. Gak keliatan. Alhamdulillaah. Itu bang ada gemerlap lampu taxi di depan. Kejar Bang".

Tapi malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. Itu bukan taxi yang kita naiki tadi. Tu taxi udah lari entah kemana. Mungkin dia ngebut cepet-cepet begitu tau ada barang ketinggalan di bagasinya. Mungkin juga dia ngumpet di gang kaya jagoan menghindari kejaran polisi. Tapi yang pasti, kado buat Siska ada di situ. Hilang. Gak bakal balik ke kita. Hiks. Sedih banget.

Uang hilang sih gak masalah (Roiders memutar bola mata 90 derajat, "ya iyalah, patungan 4 orang") tapi kesenangan yang tadi kita rasakan karena sudah bisa membeli kado terbaik, jadi menguap. Yang ada kecewa. Lalu kita pulang ke kos dan kembali ke kamar masing-masing. Tetap sih, kita telpon perusahaan taxi itu, yang gak usahlah namanya kita kasih tau, pokoknya lawan kata Putri deh, tapi harapannya tipis lah kado itu bakal balik. Dan akhirnya malam itu kita tertidur sambil terisak-isak.



Roiders saling berbisik: "eh..eh..najis banget ya blogger ini. Maksudnya apa sih bilang barangnya gak bakal ketinggalan tadi? Biar terlihat beda ceritanya? Sok kreatif banget. Ih. Haram jadah deh. *Roider memutar bola mata 150 derajat*



Roid: Diam kamu pembaca yang kerjaannya memutar bola mata!





-------------------------- seminggu setelahnya---------------------------------





Gerandis ke Jakarta. Dan seperti biasa, kita maen bareng. Akhirnya kita iseng cari kado lagi ke Mother Care. Dan kado sofa-sofaan tadi masih ada dong di situ. Teronggok menantang. Bikin sakit hati. Dan harganya udah nggak diskon pula. Nggak mungkin banget beli itu lagi. Setelah milih-milih dan memberi contoh yang baik kepada anak-anak di toko mainan itu, salah satunya dengan cara seperti ini:


Vio maksa kita buat beli sofa itu lagi. Errr...mahal ya bo'. Tapi apa lacur? Kita telpon Kacrut di Surabaya, suruh dia ikut patungan. Yak. Dia mau. Sah! Sofa itu jadi kado kita lagi. (Roiders, kamu dapet faedah kan dari membaca blog ini. Salah satunya, kalau kekurangan uang patungan, tinggal telpon aja orang-orang di phonebook kamu. Iya..Sama-sama). Setelah minta lagi kertas kado bertuliskan Mother Care yang besar, akhirnya kita pulang dengan hati riang dan meletakkan lagi kado di dalam bagasi? Ah...tentu tidak Roiders. Kami kan bukan keledai. Lagipula, angkot mana punya bagasi. *Habis beli kado dua kali, ga ada duit buat bayar taxi lagi*

-------- di sini burung-burung bernyanyi, angin memainkan rambut hingga melambai-lambai dengan lembut. Mendekati Happy Ending---

Oh ya. Malam itu Gerandis, Inul, dan Nunu nginep di kamar gw dan Banu. Dan sebelum ke kos, kita mampir dulu di Indomaret membeli keperluan laki-laki. *Roiders berbisik-bisik,"eh..mana kadonya..pasti ketinggalan lagi..bego dasar ya"* Heiiii...aku dengar lho. Tenang. Ini kadonya! Taraaa *mengangkat kado ke arah langit-langit Indomaret*. Nggak mungkin dong kami lupa. Selain karena kami sudah belajar dari kesalahan, lagipula kami di sini berjumlah 5 orang! Masa nggak ada yang inget. Udah, ah...lanjut lagi cari keperluan laki-lakinya. *mengalihkan pandangan ke arah lelaki-lelaki yang sibuk memilih handuk warna-warni dan sempak, yang walaupun cuma satu merk GTman, tetep harus milih-milih*

Setelah selesai membeli keperluan laki-laki, kami pun pulang. Lalu membersihkan diri, bersiap untuk istirahat. Setelah semuanya selesai membersihkan diri, kita pun bersiap tidur dengan tenang. Tiba-tiba Nunu minta tetes mata ke gw. Karena gw bukan pemain sinetron, maka gw gak punya. Lalu dia pun pergi ke Indomaret. 15 menit kemudian dia kembali dengan membawa bungkusan besar. Yang ternyata bungkusan kado tadi, yang ternyata tertinggal di Indomaret tanpa satupun dari kita menyadari.

Sekian dan terimakasih.

*Roiders tidak diberi kesempatan untuk mencemooh*

Rabu, 10 November 2010

Postingan Baru di Blog Sebelah

http://reviewsexy.blogspot.com/2010/11/i-go-right-comedies-go-wrong.html

Kamis, 07 Oktober 2010

Tami from Tummy

Selasa malam, 5 Oktober 2010, seperti biasa gw bengong melototin timeline. Tiba-tiba ada tweet Siska:


Belum ada bukaan. Jadi masih belum pasti kontraksi ini mau lairan atau ada sebab lainnya. Doanya yah tweeps :)


What?? dia udah mau lahiran aja? Perasaan bulan ini baru 9 bulan deh. Cepet banget sih? Emang normalnya berapa bulan sih? Cepet-cepet gw cari buku biologi SMA gw. Dan hap! Langsung dapet. Emang biasanya gw naro buku biologi SMA di sebelah tempat tidur. Nggak bisa tidur gw kalo belum melafalkan nama-nama tulang di tubuh manusia. Oke. Cari di bagian reproduksi.Oke. Ini bagian reproduksi. Bolak-balik halaman. Cari di bagian kehamilan. Oke. Dapet. Cari di bagian jangka waktu kehamilan vertebrata. Oke Dapet. Bolak-balik. Reptilia. Bukan. Walaupun lidahnya setajam ular tapi Siska bukan reptil. Jelas. Next page. Primata. Oke. Oke. Nah..ini : "Masa kehamilan Gorila adalah 8-9 minggu". Shit. Berarti emang sekarang masa melahirkannya.


Keesokan paginya gw dan Vio menuju ke Rumah Sakit Sari Asih di kawasan art-chic di Manhattannya Indonesia, Kailedag (tulis: Ciledug). Tapi sebenernya kita tau keadaan Siska di sana dari twitter. Ya saudara-saudara. di tengah kesakitan yang sangat, orang ini masih sempat-sempatnya mengadakan live tweet. Ini contoh-contoh live tweetnya:


They moved me to the delivery room along with sepatu-boot-banjir, ember segede gaban... I guess this is gonna be veeery nasty folks...

Alhamdulillah, bukaan tigaaa... +eh masi lama ya sampe sepuluh?+

They just made me poop, and I managed to keep my miss-universe-smile while they shoved that thing in my ass. Wakakak...

Tweeps, maap ya kalo tar ga bisa reply atu2... Diantara kontraksi+livetweets tetep dibaca kok mention nya #sokarteis


Dan timeline gw jadi rusuh sama orang-orang yang nanya keadaannya dan nuntut dia buat live tweet. Ya mereka pikir ngelahirin itu cuma ngangkang terus a little cute crying doll keluar dari rahim terus habis itu si ibu tidur cantik dengan make-up yang terpasang sendiri dan rambut yang terblow secara ajaib kali ya. Gw kasih tau ya ke elo-elo semua *nunjuk laptop*, sebagai orang yang berada di lokasi kejadian, GUWE TAU BANGET (nunjuk dada, bayangkan cara ngomong Cinta ke Rangga, tp kali ini Cinta mempunyai jenggot dan cambang) kalo proses ngelahirin itu sakit .


Soalnya gw liat sendiri tampang Siska waktu sedang berjuang di ruang bersalin. GW LIAT SENDIRI. Betapa sakitnya dia berjuang. Mondar-mandir ruang bersalin. Tarik hembus nafas, berusaha mengurangi sakitnya kontraksi. Gw dan Vio yang mendampingi dengan setia (setia = gw maen hp di sudut ruangan sedang Vio meringkuk ketakutan ngeliat tampang Siska yang kaya singa betina lapar). Kami turut merasakan kesakitannya. Sedang Ficky (suami Siska) sebisa mungkin memenuhi permintaan Siska. Sedang gw sibuk merekam kejadian ini ke dalam memori gw. Gw bisa belajar dari adegan-adegan ini kalo nanti istri gw bakal ngelahirin:

1. Siska minta dianter ke kamar mandi, Ficky nganterin dan membantu jalan.

2. Siska minta tiduran, Ficky membantu menidurkan di sofa.

3. Siska minta panggil suster, Ficky manggil suster dengan tergopoh-gopoh.


Ya, adegan-adegan itulah yang nantinya harus gw contoh. Adegan-adegan itulah yang nantinya akan terjadi kalo istri gw bakal ngelahirin. Ya mungkin ada sedikit perbedaan, adegan2 yang dilakukan Siska, nanti gw yang akan melakukan. Adegan Ficky, istri gw yang lakuin.

Roid-yg-sedang-dalam-posisi-puncak-baik-dalam-keuangan-kesehatan-maupun-ketampanan : "Ma...Papa mau pipis. anterin. Takut"

Istri-Roid-yang-sedang-hamil-9-bulan-namun-sangat-mencintai-pangerannya-Roid-Taufan-

dan-Rela-Melakukan-Apa-Saja-Deminya:

(bangkit dari jongkok, kepala bayi sudah muncul) "iya Pa..sini mama papah"


---------- Penulis mati dijumroh pembaca wanita-------------


Tapi akhirnya, orang-orang di timeline itu ngerti juga kalo Siska gak bisa live-tweet setiap saat. Akhirnya mereka nyuruh kita buat live-tweet perkembangan Siska. HAH! Berarti memang cuma GW dan vio (why can't i make GW in font size 24 dan Vio in size 2?) yang jadi saksi kejadian penting ini. Tapi ya kita juga ga bisa di deket Siska terus-terusan. Dia kesakitan dan bilang sendiri kalo liat orang bawaannya pengen nyakar. Jadi setelah sekitar 10 menit di ruang bersalin, kita balik lagi ke kamar Siska. Ficky bilang kira-kira Siska bakal ngelahirin sekitar jam 3an. Berarti masih 3,5 jam lagi. Ya udah kita putuskan buat balik aja ke ruang inap Siska. Tapi tetep kita tweet kejadian-kejadian tadi: "siska udah bukaan 6. Kita balik lagi ke kamar karena tampang Siska menyeramkan,dll". Pokoknya kitalah harapan mereka untuk terus memantau perkembangan Siska. Jadi berasa mengadakan liputan khusus hari itu.


Sebagai pelengkap jurnalisme, foto sering digunakan oleh wartawan. Oleh karena itu, kita pun melengkapi liputan khusus Siska Beranak 2010 dengan foto-foto yang semakin mempertajam dan memperjelas isi liputan ini. Berikut foto-foto yang kita tweet (sebagian):


Ruang inap Siska. Tampak satu ranjang yang rapi dan terlihat nyaman untuk ditiduri

dengan kursi dan meja di dekatnya. (Redaksi ingin sekali menulis: Ruang inap Siska. Tampak

satu gelambir lemak yang menempel di perut dan terlihat nyaman bersarang di sana. Pemiliknya berusaha

menutupi dengan tangan, tapi tentu saja itu pekerjaan sia-sia)


Televisi 20" yang terletak di depan ranjang. Terdapat laci-laci kecil

yang bisa diisi Siska dengan perlengkapan-perlengkapan bayi. Foto ini redaksi rasa

cukup bagus karena fokus foto terletak pada televisi dan tidak ada objek-objek lain yang

mengganggu

Foto close up ranjang Siska. Ranjang terlihat nyaman dan bersih.

Foto ini redaksi rasa juga cukup bagus. Karena fokus pada objek utama, yaitu tempat tidur

dan menggambarkan betapa rapi dan teraturnya pengaturan seprai dan selimut.

Foto juga tidak terganggu oleh objek-objek lain.


Setelah puas melengkapi liputan kami dengan foto-foto, kami iseng-iseng balik lagi ke ruang persalinan. Padahal baru jam 12. Masih 3 jam lagi Siska beranak. Tapi daripada mati gaya di ruangan. Lagipula dua orang bukan muhrim yang berada dalam satu ruangan, pasti menimbulkan fitnah. Sempat kami lihat melalui teropong bintang dari jendela rumah sakit, Bu RT Vio di Malang mencibir.

Tapi begitu sampai di ruang bersalin, suster penjaga ruangan melarang kami masuk. "Loh, memangnya kenapa,Sus?". "Itu, anaknya baru lahir", jawab susternya ramah. "Dibersihin dulu ya, Ibunya". Lah? cepet banget brojolnya. Gw dan Vio langsung merasa tidak berguna. Kita malah sibuk berfoto-foto di dalam kamar Siska. Gak ada di sampingnya ketika dia berjuang melawan hidup dan mati. Kita juga mengecewakan orang-orang yang sudah berharap banyak. Bukannya ngetweet hal-hal berguna, kita malah ngetweet foto-foto menakutkan gw dan Vio. Tapi yah...sudahlah. Nasi sudah menjadi bubur. Yang paling penting sekarang....Tami sudah datang!!! Yeaaaayyy!!!

Ajaib rasanya melihat si cantik yang sudah kita tunggu-tunggu kedatangannya akhirnya beneran dateng (tapi datengnya diem-diem ih, gak manggil-manggil Tante Vio dan Ibu Susu Roid dulu) Nah, ini dia si cantik Nembang Carita Gautami yang datang dari Mommy's Tummy...


Walaikumsalam cantik.....silahkan masuk ke dunia Mama, Papa, Om, dan Tante.......


Ini si cantik bersama Mamanya yang sedikit gendut dan sedang tidak cantik:


Dan ini si cantik bersama Mama dan Papanya. Si cantik memberikan senyum manis . Kecil-kecil udah bisa pose. Tampak selimut di belakang yang porak poranda seperti habis dipakai bercinta (redaksi berfikiran kotor dan tidak fokus)


Ah....selamat datang cantik di dunia kami. Untuk kamu, Om bikin puisi paling indah di dunia. Yang Om buat sendiri susah payah dengan darah, keringat dan air mata ikan duyung yang berkhasiat menyembuhkan segala macam penyakit. Ini untuk kamu cantik......


Hei..

Hei, mungil..

Ada pekak cinta paling bahana, dari tangismu yang pertama.
Kamu itu jawaban doa,
titipan Tuhan yang paling berharga.

Aku baru mengenalmu sedetik lalu,
dan cinta paling primitif bahkan telah menjalari kalbuku.
Kamu mengingatkan aku akan naluri ibu.
Kalikan sejuta, tidak tidak, semilyar, atau bahkan tak terhingga..
Itu cinta ibumu. :)
Ada refleks peluk untuk mengusir dingin yang menjalari pipimu.
Kalikan juga dengan bilangan tak hingga,
sebesar itu ayahmu ingin melindungimu.

Jadi, berhentilah menangis,
jadilah bayi paling bahagia di dunia.
Kamu dicintai sepenuh, sekuat hati.
sampai perih bahkan terasa sedikit di hati.

Mungil,hidup dan mencintalah.
menapak dunia dengan ratusan tanya, cerita, tangis, tawa, semuanya.
Bawakan kami kisah dari negeri surga, kisah paling hakiki yang dibisikanNya dalam bola mata kecilmu.

Selamat datang di dunia. :)



-----------> Ditabok pembuat puisi yang asli


Kamis, 02 September 2010

Flash Fiction (Bukan Merk Dildo)

Mungkin Flash fiction ini terdengar seperti merk semacam dildo yang bisa menyala kerlap-kerlip (kebayang kalo dipake,terus kerlap-kerlip di dalem,we have club in our dub..eh....mouth). Dengan nama yang begitu porno (tergantung otak yg mikir sih), ternyata Flash fiction ini kontes menulis cerpen sepanjang 350 kata yang dibuat oleh Ubud Writers Festival (Klik situsnya di sini.) Tadinya gw seneng aja baca-baca cerpen di situ. Eh, nggak juga sih. Kalo ada yang retweet link-nya di timeline gw doang, baru gw baca.

Nah, lagi pusing-pusingnya mikirin skripsi, si Kacrut maksa-maksa gw buat ikut kontes menulis cerpen itu. Langsung gw tolak mentah-mentah (kalo kontes Ratu Kebaya, gw pasti langsung mau). Tapi terus tiba-tiba Vio, terus Nora, terus Kacrut ikutan Kontulcembud (Kontes Menulis Cerpen Menulis Ubudwritersfestival----> menulis-nya diulang dua kali, kepanjangannya menjadi tak bermakna tak apa, yang penting singkatannya penuh makna) itu. Dan tulisan mereka bagus-bagus. Ya gw langsung penasaran dong. Gw bisa nggak buat gituan. Akhirnya gw nekat buat. Dan ini flash fiction gw.....


SANG PENULIS

“Ja..jangan”. Itu kalimat terakhir yang keluar dari bibir gadis itu. Setelahnya, tubuhnya menggelepar hebat. Sakit? Aku tak tahu. Yang jelas tubuhnya membiru, matanya membelalak, liukan-liukan vena yang terlihat seperti ratusan cacing yang merayap naik melawan gravitasi, terlihat jelas dari kulitnya. Ya kalian simpulkan saja sendiri,dia sedang kesakitan atau sedang menari kejang. Hihihi. Aku mengikik sendiri mendengar leluconku yang tak lucu.

Belum selesai kikikan kedua, si gadis sudah berdiri di hadapanku. Bibirnya menyungging senyum.”Hi, Viona”, ucapnya. “Hi, Siska”, jawabku. Lihat. Dia tahu namaku. Aku tahu namanya. Padahal semenit lalu kami berdua saling tak mengenal. Hal ini masih membuatku kagum. Bahkan di usiaku yang ke 105. Kami, para vampire,selalu tahu nama satu sama lain. Tiba-tiba. Caranya simple : Asing –> Bertemu –> Klik! –> Dua vampire kenal satu sama lain. Mengagumkan bukan?

“Aku lapar”,bisiknya. Perempuan ini. Baru semenit jadi vampire sudah lapar. “Oke,ayo kita cari makan di kantin”,kataku sambil tersenyum. “Kantin?”, tanyanya bingung. Aku tidak menjawab pertanyaannya. Ku ajak dia ke bagian lebih dalam dari gudang tua ini. Sampai kami berdua tiba di satu tempat yang penuh tempat duduk dan etalase kaca. “Ini aku namakan kantin”,bisikku ke telinganya. “Kenapa?”,tanyanya. “Karena…di sini banyak makanan”, ucapku keras sambil melayang ke arah peti besar di sudut ruangan. Kubuka peti. “Kraaak”, deraknya bergema ke seluruh gudang. Lalu kuraih makanan.

Tanganku menyentuh makanan secara acak. Kuraih salah satu, kuangkat cepat dan kulempar ke arah Siska. “Ini saja buatmu.Tangkap!”. Siska menangkap dengan satu tangannya. Mendelik ke arah makanannya yang ternyata seorang gadis kecil. Air liurnya menetes, menjatuhi wajah sang gadis. Sang gadis menjerit-jerit ketakutan. Dan hap…dalam hitungan detik kepala sang gadis sudah terlepas dari tubuhnya, berpindah ke mulut Siska. Suara jeritan gadis kecil masih bergema. Kasihan. Dua bola mata bergulir, berhenti tepat di kakiku….


Arrggggh! Cerita yang buruk. Kuremas-remas kertas di tanganku. Mana mungkin ada hantu sekejam itu. Aku memang tak berbakat menulis. Tba-tiba perutku berbunyi. Lapar. Aku cari makan dulu saja. Segera aku lompat dari batang pohon yang sedari tadi aku duduki. Hap. Lalu kulempar remasan kertas. Wow..kertasnya tepat jatuh di atas kuburanku. Tinta darah menetes ke tanahnya yang basah. Aku melayang pergi.


Gimana? hihihihi *mengikik sendiri membaca flash fiction yang tak lucu*. Gw tau sih flash fictionnya nggak jelek-jelek amat, tapi nggak bagus juga. Tadinya gw sok-sok mau bikin dengan gaya bahasa Murakami yang sederhana tapi nyeleneh dan ajaib in a good way atau kaya JD.Salinger yang lebih sederhana lagi tapi sarkas cerdas, tapi jatohnya tetep gaya bahasa cerpen-cerpen Anita Cemerlang (efek menjadi anak tahun 90an yang besar bersama kakak sepupu cewek semua).


Terus flash fiction gw gak ada pesan moralnya. I know, untuk film, gw against sekali sama orang yang bilang film harus ada pesan moralnya. Film buat gw harus tidak boring. Titik. Soalnya durasinya lama. Males banget buang-buang waktu untuk sesuatu yg membosankan. Tapi untuk sebuah cerpen, yang cuma menghabiskan waktu semenit dua menit untuk dibaca, kayanya kalo ada pesannya (walaupun nggak harus eksplisit) akan lebih meninggalkan kesan yang dalam. The story will linger in readers' mind.


Kalo punya gw? so what? so what kalo penulisnya hantu?Pesannya apa? Jangan makan anak kecil? Terus sehabis membaca, pembaca melanjutkan lagi menggaruk-garuk pantat. Dunia resah karena penggaruk pantat masih berkeliaran. Kalo misalnya cerpen gw tentang pesan moral : bahaya menggaruk pantat, pastinya sehabis membaca cerpen gw, ada sesuatu yang menggerakkan pembaca. Syukur-syukur kalo ada pembaca yang menangis tersedu-sedu dan menyesali kenapa telah menggaruk pantat. "Tidaaaaakk, potong kedua lengan kotor ini", begitu mungkin teriak mereka ke mantri terdekat. Dan dunia akan damai tanpa penggaruk pantat. Cerpen jadi punya impact bagus.



Tapi masalah utamanya di pemilihan kata-kata yang standar sih. Gw akui itu. Ternyata nggak gampang bikin cerita. Padahal cuma cerita pendek gini. Gimana kalo cerita yang panjang, besar, bengkok terus ujungnya besar kaya jamur? Dan selama ini gw membodoh-bodohi penulis-penulis skenario itu di reviewsexy (blog review film gw, buat yang belum tau). Nyesel? Nggak juga sih. Filmnya emang bodoh sih. Hiihihi. Rugi banget udah bayar, ternyata filmnya bodoh.


Aaah...gw jadi meracau padahal nggak ada yang mengkitik-kitik. Kita akhiri saja omong kosong blog ini. Eh, btw, vote cerita gw di sini ya guys. Pokoknya vote. Nggak harus vote suka (jempol ke atas). Ada juga vote buat yang nggak suka ceritanya (jempol ke bawah). Nah, lu boleh juga kok vote jempol ke bawah, tapi vote itu buat cerita yang lain aja. Jangan cerita gw. Kalo bisa loe ganti-ganti PC. PC yang jaga warnet juga pinjem. Kalo perlu gadaikan keperawanan lu. Ada mbak-mbak lewat lu jambak, lu rebut BB-nya. Ada orang yang naik ke atas sutet buat bunuh diri, lu teriak, "heii...jangan bunuh diri dulu...vote dulu jempol ke bawah buat cerita selain cerita Roid!!". Pokoknya lakukan segala cara deh untuk mencapai keinginan gw. Ya?ya?ya? *pantesan flash fiction-nya nggak ada pesan moralnya, blognya tak bermoral gini*


PS : Eh, it's such a pleasure to me if u care to give critic to my flash fiction. Sweet, harsh, normal, misionaris, hardcore, sodomasochist, any kind of critic. Surprise me, babe. Hihihihi *mengikik kecil lalu berlari ke tempat tidur memakai lingerie*

PS Lagi : Ubud ternyata kalo dibalik jadi dubu ya?sinonimnya panta..wow..ga salah kan gw kalo aura nama Flash Fiction itu jadi seperti dildo *again,tergantung otak yang mikir, Roid Cabul!*

Rabu, 11 Agustus 2010

What happens to our world?

The title seems global-warmingish or Morality-ish, but this posting is only simply about : what's happening in the world when i didn't update my blog:


1. Our beloved friend, Siska, sedang hamil 7 bulan. Menyenangkan. I never had someone pregnant in my inner circle before. So, it's kinda excited. Oke. My mother was pregnant. But she's just pregnant. God wanted her pregnant, "I want Renaida Hasibuan to be pregnant!" Voila! She was! I'm sure she didnt do sex. Kinda weird to imagine her doing it. Ewwww. But im 100% sure Siska is having sex-sex-sex-sex-pregnancy. Considering her cabul tweets. So i change my statement: I never had someone pregnant in my inner circle before. So, it's kinda excited to have our beloved friend having sex-sex-sex-sex-pregnancy.

I mean everyone love her. Oke, not her to be exact, her baby. So when her baby coming, we will treat her like she was before. No one gonna hold her when she crosses the street again, no one gonna treat her like a fragile-bola-ceramic again. Cih. So it's like gonna be pulling a shiny pearl out of a fat shell. Jiaaaahhh. Kejem-nggak-pake-but banget gw. Becanda,bu. We love you!. Btw, you can look at her wishlist in her blog. Kebanyakan dari wishlishtnya udah dikabulkan sama orang-orang. Cepet banget. See, we love her kan?

Nah, tinggal sisa troller nih. Kalo dia mau stroller prakarya dari karet sendal swallow dan rotan gw beliin deh, tp ini maunya yg bermerk. Jadi, yah..mudah-mudahan Nia Ramadhani yang sedang membaca blog ini sambil ngemil uang, tolong lah daripada di cemil, tu uang receh beliin stroller aja ya buat temen kita ya. Saya doain deh dosa-dosa mertua ananda Nia diampuni 1%. *nggak rela sebelum bencana lumpur diganti rugi* *terharu,terselip kritik sosial di blog ini*

Btw, the princess in her womb would be named Nembang Carita Gautami. Love the name. She's gonna be stand out among arabic-westerns-named childrens. Not those arabic and western names are bad. Semua nama baguslah (kecuali Roid. Cih. Cuma singkatan nama ortu doang. *sungkem sama bokap-nyokap*). But i don't know, Nembang sounds so cutenique to me. Tadinya gw mau usul dikasih nama Roidwati saja kalau cewe. Siska sempat bimbang juga. Antara Roidwati atau Nembang. Dia sempet shalat istigharah, bimbang di antara dua pilihan. Setelah menangis berhari-hari dan tenggelam dalam kesedihan berlarut-larut, akhirnya dengan berat hati dia melepaskan kesempatan si putri cantik dinamai Roidwati.

Oh..how i wish the princess would be the best tembang to our world. Be good in mommy womb ya honey, we love you.


2. Skripsi drives me crazy. And i do shit about it. What will you do when extra urgent things waiting for you to be done?

a. Your ugly-stupid-emotional girlfriend's sick? Go to the doctor. Ask him a shovel. Knock the shovel hard on her head. Burry the grave.

b. Your pregnant wife has her Leader-without-a-and-tire (ketuban) explode? Drive car like crazy. Or read How-To-Be-Bidan-In-6-seconds book if u don't have cars

c. A maniac sexy wife waiting on bed? Say basmallah and jump to the bed.

d. A skripsi with its deadline less than a month, and u even haven't done it 50% finished? Read timelines....yawning....scratching your crotch..waiting the notification of new timeline appear..yawning...do not appear...reload...yawning....

See? the first 3 options are coherent each other. Dan gw yang di opsi "d". Nggak nyambung. Lord..please send me a devilish devil (what did i just type?moronic moron!) that whip me hard everytime i'm being lazy. Hiks...nothing motivates me to do the skripshit.


3. Matahari tetap terbit dari timur, bulan tetap bersinar, bintang-bintang tetap bertaburan, gadis-gadis tetap datang bulan.


Ah,the world keeps turning without this blog. Ya sudahlah. Cukup begitu saja updetan kali ini. Btw, Selamat puasa teman-teman.Doain ada updatean beneran dari gw ya. Ini berarti gw udah nggak stress. Ini berarti lu combo doa buat gw: doain skripsi lancar, doain lulus, doain anak gw lahir dengan selamat. Advanced Pray gapapa lah ya. Pembaca yang wanita, lihat perut kalian masing-masing...di situ...nanti...ada calon anak Roid lho *pembaca wanita pusing-pusing* *batal puasa* *nggak tahan menenggak air putih dari kendi agar cepat-cepat bisa membaca jampi-jampi tolak bala*

Selasa, 29 Juni 2010

Ambush Trip #1

Kemaren pas liburan UAS gw nggak bisa pulang ke rumah. Jadinya, gw iri banget sama temen-temen yang bisa pulang ke luar Jakarta. Apalagi pas baca tweet mereka terutama tweet si Vio, Kacrut, Grandis, dan Nora. Sebenernya yang liburan cuma Vio, karena cuma dia yg kuliah, lainnya kagak. Tapi pas banget si Grandis yg tinggal di Jayapura lagi balik kampung ke Malang. Jadilah mereka janjian main di Malang melalui twitter. Bikin sirik, kan? Pas pula ada event "Malang Tempoe Doeloe" yg digelar di kota apa tu gw lupa.Aduh..di mana ya..gw lupa *pembaca memutar bola mata". Apalagi Inul kemaren baru dari Bangka Belitung. Dan melihat foto-foto liburannya yang spektakuler, gw jadi pengen liburan!!


Jadi ya gitu, membaca tweet2 mereka, gw panas. Tiba-tiba aja muncul ide gila di otak. Kenapa gw gak ke Malang aja besok? Emang punya duit? Hmm..iya ya. Gw gak punya duit. Gw memutar otak (visualisasi : membuat gerakan memutar pada pantat). Oh..hei..hei..kenapa gw nggak naik kereta api ekonomi aja. Ongkosnya cuma 50 ribu! Lagipula sepertinya asyik sekali.


Kalo yg gw liat-liat di film-film sih, kaya Into the Wild atau Tragedi Kereta Api Bintaro (asal sebut.dilaknat Allah), menaiki kereta api ekonomi adalah: cara kita berkontemplasi dan dekat dengan alam. Selagi duduk menikmati pemandangan, kita bisa mengeluarkan jari jemari kita dari jendela, merasakan hembusan angin yang bermain di sela-sela jemari kita. Sesekali, kita bisa mengeluarkan wajah dari jendela, menantang hamparan padi menghijau, merasakan angin menerpa hidung bangir kita, mulut merah penuh kita, dan rambut lurus alami tanpa smoothing atau emultion kita.

Bosan dengan pemandangan di luar, kita bisa mengalihkan pandangan mata kita ke dalam kereta. Di situ kita bisa melihat bapak-bapak yang membawa ternaknya: ayam-ayam gemuk yang memiliki bulu-bulu sehalus bulu burung phoenix, ibu-ibu yang menjajakan dagangannya: pisang, rambutan, strawberry,arbei,kiwi,pomegrade,khuldi,dll,sambil menyanyikan lagu-lagu setempat dengan suara surgawi bak dewi athena, gadis-gadis desa muda yang entah kenapa selalu membawa bakul cuciannya, duduk dengan rambut tergerai dan bunga tersemat di daun telinga, mencuci di dalam kereta bersama-sama sambil sesekali saling memercikkan air satu sama lain. Nah, pemandangan-pemandangan eksotis seperti itulah yang akan kita dapatkan ketika menaiki kereta ekonomi. Pemandangan yang tak akan mungkin kita dapat jika kita menaiki kereta eksekutif atau bisnis.

Akhirnya dengan gambaran indah itu, gw mengajak satu orang temen ke Malang, dan dia pun menyambut ajakan gw. Berbekal bayangan tadi, gw nggak sabar menaiki kereta api ekonomi. Keesokan harinya kita ke stasiun Senen. Ngantri bentar, dapet tiket. Nunggu bentar, kereta dateng. As i imagined, it's as economy as you can imagine. Like it's sent right away from India (Maaf Sakhrukh Khan,but i can't imagine kereta api ekonomi without having the word "india" in my mind).

Bayangan gw benar sekali tentang kereta ekonomi. Di dalam, memang ada bapak-bapak, ibu-ibu pedagang, dan gadis-gadis muda. Tapi mengharapkan ayam berbulu burung phoenix ternyata berlebihan. Sigh. Nggak ada yang seperti itu di sini. Yang lebih mengejutkan, mengharapkan ibu-ibu yang menjajakan dagangannya dengan suara bak buluh perindu juga ternyata berlebihan? WTF? And they don't sell pomegrade? jeez..how could this people live without pomegrade?i mean..buah dengan oksidan paling tinggi di dunia..you don't eat it people?jeez...no wonder i see 15 years old girl looks like 35 years old bitch in sinetron.

Dan yang membuat gw terheran-heran dan terpana..GADIS-GADIS DESA YANG MENCUCI DAN SALING MENCIPRATKAN AIR DI KERETA also do not exist? Jeez...what kind of living i live in? what kind of world we live in? apa keindahan-keindahan sepele seperti itu begitu mahalnya di dunia kita? ah...dunia sudah gila...mad world....and you are all crazy people..you are all delusional! Dan kalian.... *berhenti mengetik.Tiba-tiba melihat Betharia Sonata memakai legging shocking pink dan menari tarian kontemporer di atas lemari*


Tapi kereta api ekonomi ini nggak buruk-buruk amat sih. Masih ada jendelanya. Biasanya kereta ekonomi yang gw naikin jendelanya pecah-pecah (see?bahkan jendela merupakan suatu kemewahan). Actually, gw gak yakin jendelanya pecah-pecah apa enggak..kalo nggak salah sih iya deh....kare...*berhenti mengetik.Tiba-tiba melihat Batavia Dancer mengetuk pintu kos sambil senyum lima jari lalu melakukan gerakan tarian-selamat-datang-di-Hailai-Ancol sambil mengibas-ngibaskan kartu sumbangan kebersihan RT*....



Setelah melihat-lihat keadaan di dalam, kaya toilet,tempat duduk,toilet, tempat duduk,toilet tempat duduk (kalau loe mau gw bisa ngelanjutin ngetik semua toilet tempat-duduk sampe gerbong terakhir,tapi lu pasti nggak mau), akhirnya gw semakin yakin dengan penilaian gw. Iya, keretanya nggak buruk-buruk amat. At least dibanding kereta bisnis yang gw naikin kemaren, kereta ini malah keliatan lebih bersih dan tempat duduknya lebih nyaman, padahal ini kelas ekonomi.


Sayangnya gw lupa nama keretanya apinya. Kalau inget kan bisa jadi rekomendasi buat kalian.I can't recall the memory.I even didn't dial it in my memory.Argo Gede,Argo Bromo,Kertajaya, Asmaragama, Arya Kamandanu, Dayang Sumbi...God those names are hard to remember. Kenapa nggak sekalian aja namain rumus kimia, kereta H2NaCl, H2SO4.ha?ha?ha? ("Pak...kereta CH3COO-+H2 *breeeeng tutut..tutut*O -> CH3COOH + OH udah lewat,Pak?" /Lah, tadi barusan lewat,dek kereta CH3COO-+H2O -> CH3COOH + OH nya). Tapi nggak papa..gw tetap bersyukur dapat kereta yang nggak jelek-jelek banget ini. Dan ditambah lagi, kita dapat tiket buat duduk, soalnya ada orang-orang yang nggak dapet tiket duduk. So, we're lucky. Dan it's kinda fun...melihat pemandangan di luar jendela sambil menikmati angin menerpa wajah. Yeah..it's fun for 2 hours.

Selama 13 jam setelahnya?....God...if you think menekan pantat dengan beban 65kg selama 15 jam dan menekuk lutut kopong selama 15 jam dan hanya bisa digerakkan dengan variasi gerakan "miring ke kiri 15 derajat, miring ke kanan 15 derajat, njengging, lurus bentar,nekuk lagi" adalah sebuah kesenangan, maka you should consider your self as a sodomasochist. Belum lagi pedagang-pedagang yang berseliweran dengan barang dagangan yang bukan pomegrade, berteriak-teriak, haduuhhh...nggak bisa tidur. Panas...gerah...pegel. I will never take this train again! Never! Never! Never!


Nah, teman-teman....begitulah suara hati Banu. Gw coba tulis ulang kembali yang dia rasakan kemarin. Emang congkak sekali putri Tegal itu. Kalo gw sih merasa perjalanan dengan kereta api ekonomi ini sangat menyenangkan. Agak-agak seperti perjalanan spiritual malah. Kalau bisa, malah gw pengen mencukur rambut sampai habis, mengganti kacamata dgn kacamata bulat dan mengenakan kain putih saja sebagai penutup tubuh. Lalu menenun kain di dalam kereta sambil menyerukan bahwa penduduk Indonesia harus mengenakan produk-produk dalam negeri sebagai protes melawan pendudukan penjajah.


Kalau bisa, gw ingin pergi kemana-mana dengan kereta api ekonomi. Kalau bisa lagi, gw ingin tinggal di dalam kereta api ekonomi. Bahkan,kalau bisa juga,gw ingin tinggal selamanya di kereta api ekonomi, beranak pinak, dan abu gw ditabur di sana. Bahkan kalau bisa lagi..gw ingin seluruh tubuh gw menyatu dengan kereta api ekonomi, sel-sel gw menyatu dengannya, denyut jantung gw seirama dengan laju mesinnya. Bahkan kalau bisa lagi.... *tiba-tiba berhenti mengetik...melihat Justin Bieber bergandengan tangan dengan Haddad Alwi sambil menyanyikan "ummiii...ummmii" di depan pintu kos sambil mengayun-ngayunkan kotak sumbangan panti asuhan*


Oke,it's time to sleep. 2:58 am and zero progress on my skripshit. Besok-besok lanjut Ambush tripnya. Selamat tidur Betharia, Batavia Dancer, Justin Bieber, Haddad Alwi *salim.mereka masih menari-nari di tempat masing-masing*

Senin, 21 Juni 2010

That X Gene

Gw udah beberapa kali cerita soal nyokap di blog ini. Beberapa cerita, termasuk puisi aneh ini, kalo gw baca lagi bikin sedikit merinding bulu kuduk, in a bad way. I mean, i always regret sentimentil things i've said and written. Soalnya gw kaya ngeliat bad sinetron. You know, when a rich guy in sinetron said, "Ya. Kamila memang tukang kue pancong, Ma. Dan tukang kue pancong itulah yang akan menjadi calon menantu,Mama!!", while you know, there's no way a guy in Mercedes would buy a "kue pancong" from tukang pinggir jalan, moreover, marry one. (marry the tukang kue pancong, not the "kue pancong". If he does it to "kue pancong", you call it "masturbation" (mind my word). Not marry). The line just doesnt feel right. And my "poetry and sentimentil things" neither. Coming from a guy like me, the sentimentil things sound like "aku cinta tukang kue pancong" from that rich guy in sinetron.


So, kali ini, gw akan menyampaikan kekaguman gw pada Nyokap melalui cerita-cerita lucu tentangnya. Oke, it may be not as funny as the actual events. Ditambah lagi, draft tulisan ini udah gw tulis sebulanan yang lalu, tapi karena gw lagi kena syndrom klinefelter (googling kl belum tau.It's just one click away from pondokputri.com you know), gw jadi males nulis akhir-akhir ini.


Jadi waktu itu gw berkunjung ke rumah saudara jauh. Nyokap dan tante2 gw udah bertahun-tahun lamanya nggak ketemu sama dia. Jadi prinsip orang-orang tua ini, sebisa mungkin sanak famili harus dipertemukan dengan yang muda-muda, biar nanti kalo ketemu di jalan, nggak cuek-cuekan. Wow. Sebuah tujuan yang sangat mulia. Hal ini membuat gw berfikir betapa besarnya kuasa Tuhan. Membuat ikatan-ikatan kekeluargaan melalui jalur hubungan darah yang rumit (serumit kalimat ini).

Bayangkan betapa ajaibnya. Orang-orang asing yang kita temui di jalan, mungkin saja punya hubungan darah dengan kita. Cewek alay bermuka arab di acara Dahsyat yang sering mengomando tarian para alayers, mungkin aja saudara gw. Cowok di Blok M Square yang rambutnya di highlight warna pirang, celananya pensil kedodoran bermerk Skater, sepatunya Nike KW Super-Fake warna-warni, petantang petenteng berasa paling fashionable sejagat raya, yang sering gw tatap sinis, mungkin aja saudara gw. So, it's a God's way to remind me to treat others as my family *sungkem kepada ibunda Farah Quinn, lalu menyusu..eh..menyusul ketenarannya*

Ternyata, saudara jauh gw itu adalah seorang penata rias kenamaan di kota Bekasi. See, siapa yang nyangka gw punya seorang saudara penata rias kenamaan. Picture this: A complete stranger in Salon turns out to be your relative. God's will. Dan suddenly i picture this : Orang yang selama ini mencatok rambut lu, yang biasa nyubit toket lu sambil ngomong," ih..ganteng deh jij", yang lalu memberikan obat bius ke dalam krim pelurus rambut di kepala lu sehingga lu terkulai lemah dan selanjutnya bercinta di hotel murahan bersamanya, ternyata adalah bokap kandung lu! Oke. Itu terlalu berlebihan emang. Tapi kemungkinan kan selalu ada. Dan itu membuktikan kalo keinginan nyokap mengenalkan gw ke saudara2 jauh berguna juga. Tapi alasannya jangan "biar kalo ketemu di jalan bisa saling nyapa" harusnya. Kurang bikin termotivasi. Coba kalau nyokap gw bilang, "Biar nanti jij nggak ngewi sama saudara sendiri,nek", pasti gw langsung semangat ngunjungi saudara.


Eh, btw, saudara gw, sebut saja Tante X, ini cewek tulen (walau gw berharap dia waria ya bo...biar lebih variatif isi keluarga gw. Cowok cewek mulu. Sekali-sekali waria kek, atau setengah-sapi-setengah-manusia-dari-Bali kek, Kadal bermuka mirip manusia dan di kulitnya ada tulisan Allah kek, biar rame kalo arisan). Begitu di rumahnya, orang-orang tua itu langsung temu kangen. Ngobrol-ngobrol mengenang masa lalu. Gw ketawa-ketiwi aja. Nggak tau mau nibrung apaa Mungkin melihat gw senyum-tak-berotak kaya orang bego, dia manggil anak perawannya. Lumayan semlohai. Dan entah kenapa gw ngerasa dia berniat menjodoh-jodohkan gw dan anaknya. Buktinya, dia selalu nyuruh gw ngobrol bersama anaknya di ruangan lain. Gw pengen sih ngomong, "Oh..oke tante..baiklah..*bersedekap,mulut komat-kamit membaca doa sebelum bercampur, lalu membuka tirai kamar*. Tapi karena disuruh ngobrol di ruang tamu, gw pura-pura nggak ngerti aja. Terus ngasi gestur "saya-jelek-tante-dan-banyak-utang-trust-me-your-daughter-doesn't-want-me" yaitu jari tengah menempel pada jempol, tiga jari lainnya lentik ke atas, kaki kanan berada di atas lutut kaki kiri, kepala goyang ke samping kiri dan kanan* (Tante X menyuruh anaknya segera masuk ke kamar ngeliat gw joget india)


Dan di tengah rasa awkward itu karena perjodohan mendadak, dan rasa pengen teriak "saveeee me!", tiba-tiba nyokap ngeliat untaian bunga melati di meja rias (Karena dia penata rias, di rumahnya ada lemari-lemari display yang isinya baju-baju daerah, mannequine, konde, sanggul, banyaklah pokoknya. Kaya salon beneran gitulah). Dan spontan dia langsung make di rambutnya sambil ngomong, "Syelamat malaaam. Aku Suzanna",sambil menggoyangkan kepala kiri kana dan mata melotot. Absurd. Saudara gw itu ngelirik bentar langsung ngasih ketatol. Gw ngakak. Dua tante gw ngakak kesetanan sambil megang-megang selangkangan, "mau kencing..mau kencing", kata mereka. Padahal emang nggak lucu-lucu amat sih.


Nyokap tampaknya menikmati dengan sangat dijadikan pusat perhatian. Akhirnya dia lanjut cerita mengenai pengalaman kerjanya selama mengajar paket B. Buat yang belum tau, paket B itu pendidikan setara SMP, biasanya buat yang nggak mampu, soalnya gratis. Jadi ceritanya waktu itu ada Pekan Olahraga paket B Se-Jawa Barat di Bandung. Nyokap diminta jadi pendamping mereka di sana. Salah satu muridnya ada yang ikut lomba atletik. Lari 100 m kayanya. Semua penonton menyemangati peserta.

Dan semua penonton diam ketika peserta mengambil posisi start. 3, 2,1, Dooorr!! Pistol tanda lomba dimulai berbunyi nyaring. Para peserta mulai berlari, semua penonton bersorak riang. Tapi...dimana murid ibu Roid? Penonton bingung, Berbagai pertanyaan bermain di benak mereka. (ni kok kaya jadi cerpen amatir di buku bahasa indonesia kelas 5 SD). Lah? ada yang tiarap sambil nutup telinga di garis start. Lah. Ternyata murid nyokap gw. Jiaaaahh. Penonton ngakak. Kasian banget. Jadi dia mikir ada ledakan bom di situ. Dia tiarap ketakutan. Jiaaah.


Dan setelahnya nyokap juga cerita banyak..ada peserta yang baru sekali ke mall, terus nyopot sendal pas masuk mall. Ada yang diajak makan KFC tapi malu pake tangan (dia pikir harus pake sendok dan garpu). Terus juga doski cerita joke orang batak yang pertama kali dateng ke Jakarta. Pengen minum teh di warung, terus mesen teh panas. Terus dia nyuruh anaknya minum tehnya cepet-cepet padahal masih panas, karena takut, kalo keburu dingin, harga tehnya jadi 2500. Karena di warung tertera, teh panas = 2000, teh dingin = 2500. Ha ha ha ha ha ha ha, kami semuapun tertawa senang. Dari situ akhirnya, gw mengetahui kesenangan gw menjadi pusat perhatian dan membuat orang lain tertawa, that x gene, berasal dari Nyokap. Selesai.





---------> Anjing anjing anjing anjing anjing..gw nulis apa barusaaaaaan. Damn you skripsi. You took out my mojo. I lost it. My mojo. My mojoooooo! Tapi gapapalah ya booo...teaser ini...hitung-hitung penyemangat untuk postingan-postingan selanjutnya. Udah 1 bulan nggak ada postingan. Maaf ya..Roiders. Harap maklum. You can slap me when you meet me karena udah nggak bisa memuaskan hasrat kalian....on my ass.









Rabu, 02 Juni 2010

Yg Punya Blog Sibuk.

Yang punya blog lagi sibuk bikin outline *hidung bertambah panjang* In the meantime, cek postingan baru di blog sebelah ya..


Minggu, 16 Mei 2010

The Scariest Moment Ever!!

WARNING : Postingan panjang. Baca selama 3 hari. Atau jeda setiap 20 menit. Ngerokok dulu, ngobrol-ngobrol dulu sambil saling membelai. Ketika sudah on, lanjutkan permainan,




Gw nggak ingat waktu itu hari apa dan tanggal berapa,mungkin hari Kartini tanggal 25 April, tapi yang gw ingat pada hari itu Banu tiba-tiba bermuram durja. "Kenapa,Ban?" selidik gw. "Udah..bilang aja siapa yg berbuat.Bapak?Bapak bukan?",tanya gw.Suara gw mulai naik.Sedikit terdengar histeris.Banu diam. "Udah..bilang aja. Ibu nggak akan marrrah ke kamu", gw makin mendesak. Banu terlihat ragu. Lalu akhirnya mengangguk lemah. Gw langsung naik pitam lalu menjambak rambutnya kasar,"Dasarrr..pembantu tak tau diuntung.Udah dibaikiiiinnn...masihhh aja main sama laki orang.Papaaaaa...sini kamu Paaa..siniiii",jerit gw ke arah ruang tamu sambil menjambak-jambak rambut Banu.


------at this point, you may shoot me--------------


cuekin aja ya,bo' paragraf di atas. Maklum udah lama ga ngejayus lewat tulisan. Cerita di atas bener dari "gw lupa tanggal berapa" sampe "gw lupa tanggal berapa". Iya. Cuma kalimat itu doang. Selebihnya boong.


Jadi pada hari dan tanggal berapa itu, gw mendapati Banu dengan muka senyam-senyum mengabari gw, "Mas..inget nggak Mami Lola?". "Inget.Temen kantor lu di Merauke itu kan?", jawab gw. Gw langsung inget soalnya jarang-jarang Banu punya kenalan tante-tante. Biasanya Satpam atau Supir Pantura. "Iyo,Mas.Dia meninggal akhirnya.Kena kanker. Aku sedih". Lah?Sedih tapi mukanya datar. "Iya. Orangnya baik banget soalnya,Mas. Sedih".



Oh..oke. Gw ngerti lah ya. Mungkin emang gitu cara dia bersedih, nyengir-nyengir tengil. Gw juga ikut bersimpatilah. Berita kedukaan emang berita yang menyedihkan. Apalagi kalo loe kenal orangnya. Lalu dengan rasa simpati yang besar, gw mengucapkan, "Elu masih punya urusan sama dia ngga? Lu tidur sendiri kan? Siapa tau dia ntar ketok-ketok pintu jendela. Banuu..ko su tidur kah?Ni Mace Lola ini". Dia langsung ngakak. "Najis. Bukan gitu, Mas. Dia biasanya ngomong gini tiap pagi di kantor: Mas Banu...ada yang bisa saya tanda tangani,kah? Ntar dia ngomong gitu sambil ngetok jendela",pungkasnya. Lalu seperti di ending serial-serial komedi bule, kita berdua tertawa-tawa bersama walaupun pemirsa yang melihat bingung, apa yang ditertawakan, ngga ada yang lucu kok. Dan terus tertawa sampai credit title muncul dan gambar gelap.



Berhari-hari setelahnya, ketika Banu sudah melupakan kesedihan yang membuatnya sempat terpuruk selama 20 detik, kita pergi ke kantor imigrasi. Ternyata, ngantrinya lumayan cepat. Lebih cepat dari yang kita duga. Akhirnya kita memutuskan untuk menonton film di Blitzmegaplex sepulang dari kantor Imigrasi. Filmnya? [Rec]2!!!! Jeng Jeng Jeng!!! *pembaca kaget.Yang sedang makan, keselek piring. Yang sedang ngangkat galon Aqua, keselek dispenser*. Buat yang belum tau, Film [Rec]2 ini film horror asal Spanyol. Baca review dari gw tentang film ini di sini. Konsepnya, real movie, pemaennya megang hand-held camera. Mirip-mirip Paranormal Activity, Blair Witch Project, Skandal DPR ME-YZ, Bandung Lautan Asmara, dan film2 3gp lainnya. Filmnya serem mampus. Pokoknya pulang dari situ kita berdua bukan lagi orang yang sama *pulang pake stocking dan beha kerucut model bor*



Malamnya, setelah berada di kamar masing-masing, gw ngecek twitter. Ternyata Banu nge-twit : "Anjir. Malem-malem kebayang film tadi. Jadi takut tidur". Dan iseng-iseng, entah dapet ide gila dari mana, gw reply tweetnya : "Mas Banu..ada yang bisa saya tanda tangani, kah?". Mirip yang sering Mami Lola ucapkan ke dia. Beberapa menit setelahnya, dia langsung pindah ke kamar gw. Maksa nonton TV. Gw ladeni. Lebih dari itu, gw nggak mau. Capek,mak. Lagian gw masih kotor. Masih ada bercak-bercak dikit kemaren. Akhirnya setelah menonton TV,kita memutuskan untuk tidur. Dan seperti sinetron-sinetron Indonesia, adegan setelahnya gelap. Yang terlihat hanyalah satu bayangan yang merebahkan bayangan lainnya ke tempat tidur.



Beberapa hari setelahnya, kita sudah melupakan adegan2 film [rec]2 dan dialog Mama Lola. Kehidupan mulai tenang. Dan waktu malam minggu tiba, gw, Banu, dan Inul janjian nonton midnite. Filmnya?? DayBreakers!!! JENG JENG JENG!! *pembaca kaget. Yang sedang kumpul-kumpul keluarga, keselek Emaknya. Yang sedang beli nasi uduk, keselek tas pinggang penjual nasi uduk* ----> Oh My God..what did i just type?? Astagaa..that's uber jayuss ya Allaaaaah. ASTAGHFIRULLOOOHH...tapi ga usah dihapus lah yaa..emang penjual nasi uduk depan gang kos gw pake tas pinggang. Ini faktual!



Balik ke Daybreakers. Buat yang belum tau, film ini bercerita tentang vampir. Emang gak seserem [rec]2,tapi lumayan bikin kaget. Begitu film selesai, Gw jadi parno. Gw ngerasa orang-orang di sebelah gw sebenernya vampir. Dan ternyata bukan gw doang yang ngerasa gitu. Si Banu juga. Mana kita masih harus naik angkot lagi ke kos. Dan itu jam 2 malam. Penumpang angkot sepi. Jalanan sepi. Pokoknya horrorlah.



Sesampainya di kos, gw mampir sebentar ke kamar Banu. Minjem charger sama minjem hapenya bentar, ngecek-ngecek twitter and did some stuffs. Karena mulai ngantuk, gw balik ke kamar. Buka laptop, ngecek twitter, did some stuffs with my cell. Mata gw mulai ngantuk ketika gw mendengar bunyi kaki yang tergopoh-gopoh ke arah kamar gw. Belum sempet gw menduga-nebak itu bunyi kaki siapa, pintu gw udah digedor-gedor. Engsel pintu naik turun. Anjrit. Gw langsung buka pintu. Banu berdiri di depan dengan tertawa-tawa tapi muka pucat ketakutan. Dia megang hape. Hapenya di arahkan ke muka gw. Sambil tertawa-tawa tapi mukanya pucat ketakutan, dia ngomong, "Mas...mampus..Mas..baca sms ini." Padahal smsnya belum dia buka. Tapi gw tau kenapa dia ketakutan. Nama pengirim smsnya yang membuat dia ketakutan. Pengirimnya : MAMA LOLA.


"Aku gak mau baca, Mas. Takut. Sumpah". Katanya sambil nutup muka. Gw langsung buka sms. Dan isinya.....isinya......





















"Mas Banu...Ada Yang Bisa Saya Tanda Tangani, Kah????"




















OH My Gawd!! It's so scarry!! Bulu kuduk gw meremang!!






Banu makin pucat begitu gw baca keras-keras smsnya. Dia langsung ngambil hape dan berniat menelepon temen-temennya di Merauke. Gw menghalangi. "Kenapa emang?",dia nanya. "Ga usah pokoknya",gw maksa. "Iya.kenapa?", dia makin heran. Akhirnya karena gak kuat, gw langsung ngakak. Gw ngaku, yang sms dia tadi adalah gw. Dia heran. Kok bisa? Kok bisa?Loe pada juga heran kan? Oke...berikut gw beberkan prank paling jenius abad ini:


Tips membuat Prank Jenius

Bahan-Bahan:
1 teman penakut
1 berita duka cita yang tidak terlalu lama terjadinya
1 buah hape.Merk gak penting.Asal bisa sms.
2 buah film horor seram. Air Terjun Pengantin tidak disarankan.
1 buah angkot berpenumpang sepi.
1 buah otak jenius
1 buah tekad bulat dan kesabaran

Cara membuat:
Setelah menonton film seram dan menaiki angkot sepi penumpang di jam dua pagi selama 1 jam, akhirnya kalian berdua sampai di kos. Mampir sebentar ke kamar temanmu. Pura-puralah ingin meminjam charger. Pinjam juga hapenya sebentar. Bilang saja ingin berselancar karena hapemu sudah lowbat.

Lalu ketika dia lengah, buka phonebooknya. Edit namamu dengan nama orang yang sudah meninggal tersebut. Tapi ingat, nama orang tersebut adalah orang yang dia kenal. Jangan tulis Rudi Perdana Utama. Dia nggak kenal. Kamu juga nggak kenal. Saya apalagi. Kan percuma. Jangan tulis juga nama orang yg sudah lama meninggal, kaya Pangeran Diponegoro atau Lady Di. Karena jatuhnya bakal aneh.Bayangin,tiba-tiba ada sms yang muncul,from: Pangeran Diponegoto. Kan lucu. Jadi tulis nama yg dia kenal dan belum lama, in my case: Mama Lola.

Setelah mengedit namamu dengan nama Mama Lola, pamitlah tidur ke kamar. Tunggu beberapa menit. Kira-kira saja, kapan dia mematikan lampu kamar. Kalau kira-kira waktunya sudah pas, tulis sms apa saja. Kalau bisa dengan kalimat yang dia sering dengar diucapkan almarhum. In my case: "Mas Banu.. Ada yang bisa ditandatangani, kah?"

Tunggu beberapa menit. Tunggu. Sabar. Dengarkan langkah kaki tergopoh-gopoh menuju kamarmu. Cekikikan dulu sepuasnya. Dengar pintu digedor-gedor. Puas-puasin cekikikan. Tarik nafas hembus nafas. Pasang muka serius. Buka pintu. Voila!! Melihat wajah ketakutan korban, Priceless!!!




*pembaca menimpuki Roid dengan softex daur ulang lalu menyoraki: "Huuu..gitu doang. Beraninya bilang itu ide jenius.Huuuuu....kembalikan uang warnet kami,kembalikan bandwith kami!!"




NB: dalam kasus gw, gw udah ngakak duluan begitu buka pintu. Ngakak hebat. Padahal si Banu belum nunjukin smsnya. Harusnya kan dia curiga, ngapain gw ngakak. Jadi, bahan-bahan yang di atas gw edit:

Bahan-bahan:
1 buah teman lugu yang berasal dari Tegal
dst

Sabtu, 17 April 2010

Sate Afrika

Kapan tau kemaren-kemaren gw lupa tanggal berapa, gw berniat sekali untuk makan sate afrika yang terkenal seantero Jakarta itu. Kebetulan juga hari itu tanggal muda sehingga masih bisa sedikit belagu makan di luar (Actually, gw emang selalu makan di luar. Soalnya kalo makan di dalem, entar hamil. Gw juga selalu makan menggunakan pelindung #cabulsporadis).

Sebenernya gw ga tau sama sekali, dimana itu sate afrika berada. Tapi percuma lu hidup kalo lu masih tanya-tanya hal sepele gitu ke orang. Ingat pepatah ini: Malu bertanya,emang lu harus maluuuu.Hareee gene tanya-tanyaaa.Googling kaleee.Googling! Googling is the new nanya-nanya-ga-penting (Pepatah terpanjang dan ternyolot).

Malam sebelum hari H, gw googling dengan keyword : Sate afrika. Dan muncullah berderetan situs dengan keyword sate afrika, yang membuktikan betapa fenomenalnya penganan ini di kalangan pengguna internet. Gw buka salah satu situs, disitu dibilang sate afrika beralamat di Jl.KS.Tubun di dekat museum tekstil. Oke. Gampang berarti. Siapa sih yang tidak tau museum tekstil? Semua pasti tau. Tunggu....tunggu. Gw ga tau. Ah..tapi siapa sih kecuali gw yang tidak tau museum tekstil.? Bodoh sekali orang-orang kecuali gw yang tidak tau museum tekstil yang sangat terkenal itu.

Selain alamatnya, gw juga dapet beberapa fakta tentang sate afrika dari beberapa blog itu. Diantaranya:

  1. Sate afrika bentuknya tidak seperti sate. Tidak ditusuk. Namun berbentuk onggokan-onggokan daging.
  2. Kita bisa milih mau makan sate pake nasi atau pake pisang. Atau mau makan nasi pake pisang tanpa sate kalo kamu kere.
  3. Satenya juga dimakan dengan sambel dan mustard. Lezat kayanya. Gw suka banget emang mustard. Apalagi kalo ada di burger atau dicolek-colek pake kentang goreng.
  4. Yang paling penting nih, harganya berkisar 40 ribu satu porsi. Pas. Gw ga mau pergi jauh-jauh hanya untuk makanan seharga 5 ribu. Kurang bernilai untuk dikejar. Tapi gw juga nggak mau pergi jauh-jauh untuk makanan seratus ribu.Ongkos pulangnya gimana ntar?
  5. Sate ini enak sekali. Semua blog memujinya. Kawan dan handai taulan gw yang sudah mencicipinya, juga mengatakan bahwa sate ini sangat sensasional.
  6. Warungnya ramai sekali. Jangan datang lebih dari jam 1. Karena biasanya di jam-jam makan siang satenya sudah habis. Lebih baik kalau pesan lewat telpon dulu. Wow...HITS banget ni sate.
  7. George Michael is gay.

Tak sampai semalam, gw sudah menguasai semua fakta tentang sate afrika. Sekecil apapun. Sampai-sampai, gw ingin menasbihkan diri gw sebagai Roid Taufan,ASA (Ahli Sate Afrika). Gw rasa fakta bahwa gw belum pernah ngeliat wujud sate afrika,tidak menghalangi keabsahan title gw sebagai ahli sate afrika. Memangnya ahli Dinosaurus sudah pernah bertemu dengan dinosaurus?

Keesokan harinya, dengan title yang melekat di nama, gw siap 100% menuju sate afrika. Sengaja gw gak makan, biar nanti kelezatan sate afrika bisa berlipat ganda. Kalo lagi lapar, tahi kucing juga serasa coklat. Dari Bintaro gw berangkat jam 9 karena harus nyampe di sana sebelum makan siang. Sebelumnya gw janjian dulu di Harmoni dengan Banu, dia dari Tegal. Kereta nyampe Gambir jam 11. Pas. Banu lebih norak dari gw. Dia rela dari Tegal ke Jakarta cuma mau makan sate afrika. What a commitment.


Dari harmoni naik Taxi. Tapi teryata supir taxinya nggak tau sate afrika. Jalan KS Tubun dia tau, tapi jalan itu luas. Akhirnya kita turun di suatu tempat di jln.KS Tubun. Nanya-nanya museum tekstil ke orang-orang di pinggir jalan (ternyata mulut ga bisa digantikan dengan googling), mereka nyaranin naik angkot yang melewati museum itu. Setelah naik angkot, akhirnya kita sampe di museum tekstil. Sate Afrika berada di antara museum tekstil dan gedung Indonesia Power.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12. Wah..alamat ga kebagian lagi. Pasti tempat itu sudah ramai sekali. Dalam bayangan gw, tangan orang afrika yang menjual sate itu tak berhenti mengipas-ngipasi sate. Sementara di depannya beratus-ratus orang mengantri sambil melambai-lambaikan duit ke udara, berteriak-teriak minta sate afrika. Makanya, begitu ngeliat warung yang sepi banget, gw langsung pengen balik lagi. Jangan-jangan ini warung palsu. Sate afrika palsu! Jangan-jangan pas gw mau makan, tukang satenya nyeletuk, "selamat makan..te sate afrikanya mas.Sli Asli dari Madura". Tapi Banu meneguhkan hati gw. "Yakinlah mas, ini memang sate Afrika itu. Lihat, ada peta afrika di dindingnya". Oh..bener kalo gitu. Kalo ada petanya gw percaya *pertimbangan yang dangkal*.


peta afrikanya ketutupan kepala orang afrika.
foto diambil dari sini


Segera gw menuju warung. Tak sabar rasanya. Gw udah laper banget! Belum makan dari pagi. Pelayannya langsung nanya, "sate afrika, berapa mas?". Karena laper banget, hampir aja gw nyeletuk, "10 porsi yang paling BESAR,mas.Cepat! Kalo bisa jangan domba yang disate. Orang afrikanya aja sekalian. Saya laper banget ini. Mau porsi besar. Cepaaaat". Tapi dompet berbicara. Suaranya lebih kuat dari perut. Kita akhirnya pesan satu porsi sate domba afrika saja, dibagi dua. Ngga jadi orang afrikanya.

Dan setelah memilih spot terbaik untuk duduk, akhirnya datanglah sate afrika pertama kami. Sebagai "nasi"nya, gw memesan pisang. Sedangkan sebagai "pisang"nya, Banu memesan nasi. Satenya ternyata sesuai bayangan gw. Sederhana banget. Emang cuma daging domba yang dibakar dan dibumbui dengan garam terus dikasih bawang bombay. Pisangnya ternyata dibakar, dan dipotong kecil-kecil. Rasanya manis. Awalnya emang aneh makan sate pake pisang, tapi ternyata lama-lama enak. Apalagi sambelnya lumayan enak. Eksotis rasanya. Sehingga kita seperti mencolek pisang ke tubuh Fahrani Empel.


foto diambil dari sini



Tapi karena gw bukan pecinta daging, setelah beberapa potong, gw jadi eneg. Apalagi bau-bau dombanya masih kerasa dikit. Kata orang-orang yang udah makan, baunya ga kerasa. Hmmm....mungkin orang-orang itu tinggal di kandang domba, sehingga bau yang sedikit itu tidak terasa. Apalagi mustard yang gw suka sekali nggak ada. Huh. Mana?Mana? Gw liat di meja ada botol mustard, tapi isinya cuma air. Mau nanya, malu. Mungkin mustardnya sudah dicampur ketika membakar sate. Tapi ngga. Ngga mungkin. Satenya cuma rasa garam gini.


Akhirnya di kasir ketika membayar (yg harganya lumayan mahal juga ternyata. Sate 37 ribu, pisang 13 ribu???huh!), gw beranikan diri untuk bertanya:"Mbak mustardnya mana ya? kok nggak ada?". Mbaknya jawab dengan ketus dan bibir atas naik 1 centi dan miring ke kiri 30 derajat, "Lah,itu yang dibotol, cairan itu namanya mustard. Terus ada yg udah dicampur juga ke sambelnya".

Anjrit. Malu gw. Gw pikir mustard itu sejenis mayonaisse tapi berwarna kuning. Kaya yang di dalem burger-burger itu. Harusnya ya gw ga cuma googling sate afrika aja. Tapi juga googling dengan keyword : Mustard. Damn! Nggak mau ah balik lagi ke situ.Maluuuuu (padahal karena emang nggak suka satenya karena nggak worth it. Harganya mahal dan tempatnya jauh tapi rasanya gitu doang. Tapi takut terus terang karena takut dituntut kaya Prita. Kalo dipakein "dalam kurung" gini nggak dituntut kan?).