Minggu, 24 Juli 2011

A (Stupid) Letter for My Blog

Dear my dearest blog,

I know it's weird to write a letter for your own blog because i will end up look like someone who tries so hard to be creative but fall into cheesy land (You know, like those advertising guys who try to make a breakthrough ad but they ended up making a man said "tori tori cheese cracker" repetitively). But i take that risk because i don't know how to express this "i miss you" feeling other than write this letter.

And I don't know why i write this letter in english while english is not even my foster-mother-who-used-to-be-the-husband-of-my-foster-mother-so-he-technically-was-my-foster-father-but-damn-those-Lady-Gaga-songs-so-one-day-he-decided-to-make-me-having-two-mothers language. But writing it in:
1. Gue-elo way makes me feel like taking the crown of queen galay (galau alay) from @aurelhermansyah.

2. Aku-kamu way makes me feel like taking the crown of queen lalay (lagu alay) from @ananghermansyah

3. Ich-dich way makes me feel like taking the crown of queen jablay (jerman barat alay) from @heidiklumhermansyah

I don't want to take someone's crown moreover if it's from Hermansyah clan. So i guess writing it in english is the best choice though if english had levelness like keripik mak icih did, mine would be level 1. But i know it's okay because you hate spicy food. And language will never be our barrier.

My dear blog, i know it has been so long since i told you my story. I'm sorry to come this late. How am i? Hmm...my life is kinda flat. But life only gives me this sandal swallow yang-alas-karetnya-udah-aus so it is hard for me to walk on my life though it's flat. When rain comes, i always fall down. You know, job and stuffs. Things i don't like. They say i should push my self to learn it. But though you push it, how can a chicken sing like singing birds? How can a Syahrini* sing like Aretha Franklin?

dear my blog, sampe sini gw capek bahasa inggris. Iya. Ngepet emang itu bahasa. Diperlukan dimana-mana tapi gw nggak bisa-bisa. Kenapa sih gw nggak lahir di Perancis aja?


"lah emang di Perancis bahasanya inggris, Id?"

"ya enggak sih. Maksudnya gw lahir di sana terus kursus bahasa inggris di LIA sono"

"Ooo gitu...yuk, teman-teman, kita tinggalkan blog ini"

terus gw juga nggak mood sedih-sedihan lagi kayak di atas, my blog. Mood gw datar aja hari ini. Pasti kamu heran dech kenapa moodku bisa ganti cepat banget. Ya nggak usah heran sih. Soalnya aku udah nulis artikel surat-menyurat ini 2 bulan lamanya. Selama 2 bulan, aku bingung mau nulis apa lagi untuk ngelanjutin soal Syahrini di atas. Emang Syahrini ini selain bisa menyumbat mata pencaharian pedagang tas Manohara (karena konsumen beralih mencari tas Syahrini), juga mampu menyumbat kreativitas insan Illahi.


Sangkin datarnya mood gw hari ini, gw bahkan bakal menyampaikan satu berita besar ke kamu secara datar, my blog. Biasanya kan gw drama. Jadi sekarang kamu bayangkan aja kita berdua lagi di kantin makan mie ayam. Terus gw ngomong, "enak nih mie ayam di sini, My blog". Then you replied,"Iya. seumur hidupku aku belum pernah makan mie ayam". Terus gw ngomong lagi, "eh, tolong ambilin sambelnya dong my blog. Gw mutasi ke Jayapura lagi lho. Aduh. Gw makan sambel padahal lagi ambeyen".


Memberikan kabar kalo gw dimutasi ke Jayapura sambil minta diambilkan sambel. Sedatar itulah perasaan gw sekarang. Ya itu karena gw udah 2 minggu di sini sih, my blog. Jadi nggak se-shock waktu hari pertama. Ya masih sering nangis sih sambil memeluk brosur Inul Vista kalo malem. Tapi nggak sesering dulu. Bahkan gw nggak nangis lagi kalo liat spanduk, "Dirgahayu Distrik Depapre yang ke-XXI"! Pokoknya sekarang udah mulai terima keadaan lah.


Pokoknya banyak yang terjadi selama aku tidak pernah mencampurimu lagi, My blog. Banyaaak sekali. Yang so-called Roiders makin akrab di dunia maya dan dunia nyatalah, yang kita tahun baruan bareng, terus ke dufan bareng, lanjut lagi nginep di bandung bareng-bareng, terus gw travelling ke Bromo, terus Dorce nambahin namanya jadi Dorce Ketjepet Gamalama, terus Vidi Aldiano biji kirinya meledak, pokoknya banyaaaaak, My blog. And i will try to tell you all those stories letter, ya.



Hoahmm...(Penutup surat. Sok-sok ngantuk ala surat-menyurat ke sahabat pena zaman SD)...udah ngantuk nih, my blog. (Habis ini sok-sok capek nulis). Pegel juga ya nulis surat ini. (Terus izin tidur) Aku tidur dulu ya. (Ditutup dengan pantun). Empat kali empat sama dengan enam belas........oh shit. I'm not doing this again. Bubar...bubar!!



*Syahrini : thing that's saluted with white powder and fake-jewelleries-beli-di-Naughty. Alhamdulillah ya...hateable. So you don't need effort to hate it.





Jumat, 28 Januari 2011

PNS Travelling Guide Number Something but 1 (too Lazy to Count it)

Hai..apa kabar? baik? nggak kerasa ya udah seminggu nggak posting blog. Iya. Lama ya. Oke. Langsung ke ceritanya aja ya. Jadi seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 23 Januari 2011, gw, Inul, dan Banu melancong ke kota dimana-semua-makanan-harus-ditambahi-keju-biar-laku-contohnya-singkong-goreng- keju-serabi-kuah-keju-they-even-got-keju-batangan-bertabur-keju-parut-dengan-garnish-keju-diatasnya-okay-not-yet-maybe-someday-right-Dede-Jusuf?



Kalo lu nebak kota itu Bogor, you better run to your mom, hug her and say, "mama...aku bodoh". Lagian ngapain juga gw posting perjalanan gw ke Kota Bogor di blog ini. Ingat, gw pria dewasa berumur 27 tahun! Ini blog serius! Nggak ada itu cerita tentang jalan-jalan. Haram di blog ini. Kalaupun ada cerita tentang jalan-jalan (or we,adult and pengusaha paket tour Pulau Tidung, call it "travelling") haruslah ke destinasi yang serius, bersejarah, dan dewasa seperti Byzantium di Roma, Taman Gantung di Babylonia, Alexis di Kota dan tentu saja... Bandung di hati Dede Jusuf! Udah bisa nebak kan kota yang gw maksud? Ya. kota yang gw maksud tadi adalah Kota Bandung. And i'm sure all of you my smart Roiders guessed it right (Hey...ngapain kamu lari ke ibu kamu, Morgan SM*SH?).



Ok, tarik nafas dulu dalem-dalem, Roiders. Paragraf berikut ini mungkin akan menguji intelejensiamu dan kemampuan nalarmu (baca: toleransi atas hal yang sangat garing dan batas kesabaran)

Jadi ceritanya sudah lama sekali kami,gw, Inul, dan Banu, tidak jalan bertiga saja. Terakhir itu waktu ke pulau pramuka kemaren. Yang mana sudah lama sekali. Foto-fotonya saja mendadak berubah jadi hitam putih semua (yeah, right). Ya..kalo cuma jalan-jalan bertiga ke mall terdekat nggak masuk hitungan ya. Yang gw maksud di sini adalah travelling, yang berarti;


travel: "berpindah dari suatu tempat ke tempat lain yang tidak terjangkau angkot C01 jurusan Ciledug-Senen atau berkunjung ke tempat yang, menurut akal sehat, tak akan bisa ditempuh oleh seorang penjual tape keli"


dan


ling: "ling"


Jadi travelling adalah berpindah dari suatu tempat ke tempat lain yang tidak terjangkau angkot C01 jurusan Ciledug-Senen atau berkunjung ke tempat yang, menurut akal sehat, tak akan bisa ditempuh oleh seorang penjual tape keliling. So that's why they don't use the word travel without ling because it means "berpindah dari suatu tempat ke tempat lain yang tidak terjangkau angkot C01 jurusan Ciledug-Senen atau berkunjung ke tempat yang, menurut akal sehat, tak akan bisa ditempuh oleh seorang penjual tape keli". Got it? Okay, run again to your mama, Morgan SM*SH.


Maka dari itu, setelah mencari-cari arti kata travelling tadi di Thesaurus Kaunangus, kami mantap menetapkan tujuan travelling kali ini haruslah yang lebih berbahaya, jarang dikunjungi orang, bersejarah, kalau bisa sekaligus wisata ziarah ke makam jahidah seperti Nike Ardilah. Pokoknya ke tempat yang harus lebih dari Pulau Pramuka (yg harusnya ditambahi Siaga karena sangkin gampangnya dibanding perjalanan kami ke tempat ini). Dan seperti yang kalian ketahui tadi, tempat tujuan kami, tak lain dan tak bukan adalah Kota Kembang, Bandung.


Oke. Udah cukup kali ya openingnya. Hihihi. Malu deh singkat banget. Sekarang lanjut ke cerita intinya ya, yaitu wisata sejarah dan ziarah di Bandung.



Btw, perjalanan ke Bandung sendiri dengan kereta sangatlah menakjubkan. Pemandangan sepanjang perjalanan, indah banget. Sawah, pohon, lembah, indah banget pokoknya. Tapi...ummm...keretanya agak spooky sih. Walaupun kereta eksekutif, tapi banyak kisah menyeramkan yang berhembus. Jadi, pastikan kalian mematuhi aturan berikut ini: ketika pandangan kalian dialihkan ke dalam kereta, kepala hanya boleh berputar 360 derajat mendatar dan ke bawah sehingga area pandang hanya berbentuk setengah bola.


Jangan, sekali lagi, jangan coba-coba menoleh 1 derajatpun ke area atas atau semua pemandangan indah yang kalian lihat di luar kereta akan menjadi mimpi buruk. Kenapa? ka..ka...karena dengan menoleh, walau hanya 1 derajat pun ke area atas, kalian akan melihat..OH MY GOD..menuliskannya pun gw nggak sanggup YA TUHAN...ini sangat menakutkan. Sebentar gw ambil dulu Quran kusam yang lembarannya sudah kusut karena sering sekali gw baca, di lemari.



"Tok..tok..tok. Mas punya Quran nggak? Iya, punya saya dipinjem temen. Pinjam bentar ya, Mas. Makasih ya"



Oke. Qur'an udah di tangan. Sebentar gw tarik nafas dulu. Oke. Pokoknya...Ya Allah...pokoknya, kalau liat sedikit ke atas...Lindungi kami,Tuhan....kalian akan melihat hal ini selama 2 jam perjalanan...gw bahkan masih inget wajahnya...YA TUHAAAAN....kalian akan melihaaaaatt......*teriak dengan satu nafas* VIDEO KLIP PINKAN MAMBO YANG JUDULNYA CINTAKU DI MUTILASI DI TV PLASMA KERETA!!!....*jatuh terkulai* *lemes* *mendekap Qur'an dengan erat* *tarik hembus nafas*. Pokoknya kalau kalian tidak mau trauma seperti gw, ikuti deh aturan tadi, Roiders. Bentar ya. Gw lemes banget.


Hah! Oke. Gw udah kuat. Maaf nambah lagi preambule postingannya. Tapi gapapalah. Pembukaan yang singkat tadi jadi sedikit lebih panjang dan tentu saja membuat postingan gw semakin fokus dan tidak bertele-tele. Lanjut ke cerita intinya ya, Roiders. Ini mungkin sedikit panjang. Gw bikin urutan-urutan aja ya ke mana saja kami berkunjung selama di Bandung. Simpan artikel ini baik-baik karena mungkin ini satu-satunya guide kalian dalam berwisata ke Bandung. Dikarenakan memang tempat ini masih sangat perawan. Gw bahkan yakin sekali kalau kalian googling "wisata ke Bandung", hasilnya pasti akan, "Laman ini tidak dapat memunculkan hasil pencarian. Apakah yang anda maksud 'Wiwit Salah Taroh Dada Jadinya Melendung?'



"SHUT THE FUCK UP ROID!!! JUST FINISH YOUR STORY OR I CUT YOUR BALL!!!", "Pinkan Mambo going crazy.



Jeez, Pinkan. Relax, lion hairy ball, eater!


1. Ziarah ke Gedung Sate

Gedung sate adalah kantor pemerintahan kota Bandung. Gw gak yakin ini kantor gubernur, bupati, camat, atau sekretaris desa. Tapi karena lambangnya sate, maka kemungkinan ini kantor Dharma Wanita, karena sate kan sarang te...ah..sudahlah.


Banyak sekali yang bisa dilakukan di depan gedung sate antara lain; berfoto bertiga, berfoto berdua, berfoto sendiri, berfoto bertiga tapi yang tadinya di tengah jadi di sebelah kiri, dan lain-lain.



2. Ziarah ke Batagor Kingsley

Di sini kalian bisa menabur bunga-bunga di makam batagor-batagor yang sedianya akan disemayamkan di perut pecintanya (oh, shoot me). Banyak sekali yang bisa dilakukan di batagor Kingsley, diantaranya makan batagor, minum, cuci tangan, bayar ke kasir, mendapat kembalian, mendapat struk, membacanya lalu berkata,"HAAAAHH?25 ribu sepiring? Ya enak sih tapi 25 ribu??", meremas struknya, dan membuangnya ke tempat sampah di depan muka penjualnya. Wow, so many things to do.



3. Ziarah ke Factory Outlet.

Factory Outlet adalah tempat menjual baju. Di sini kalian bisa membeli baju.



4. Ziarah ke Rumah Makan Kampung Daun.

Kampung Daun adalah rumah makan yang sangat terkenal di Bandung. Dikabarkan Obama sering makan di sana. Bahkan di sana terdapat patung Obama kecil dengan tulisan, "Bakso sangat enak sekali" (what a travelling guide this article is).


Tapi ingat, karena letaknya yang lumayan terpencil dan jauh dari pusat kota, diharapkan kalian membawa kendaraan sendiri. Tapi kalau kalian ingin mengalami kejadian lucu seperti kami, kami anjurkan untuk menaiki angkot saja. Beberapa kejadian lucu yang kami alami, antara lain:


- kebingungan dan akhirnya mampir di Batagor XXX yang ternyata sama mahalnya dengan batagor Kingsley. Kami rasa di Bandung ini, batagor itu semacam logam mulia yang ditambang.


- masih kebingungan mencari kendaraan dan akhirnya bertanya kepada penduduk lokal. Dalam kasus kami, penduduk lokalnya adalah seorang perempuan muda yang sedang hamil.


Kami: Mbak, mau ke Kampung Daun gimanah yah,caranyah? (dengan logat sunda yang dipaksakan)


Mbak Hamil: tinggal naik angkot itu a' atau bisa juga naik ojeg. Kalo naik angkot 3000 tapi kalo naik ojeg MAHAL BANGET.


Kami: Berapa memangnyah? *terjadi perdebatan batin* *pasti 30 ribu* *ah..sejuta pasti* *jantung berdegup kencang* *saling berpegang tangan* *memejamkan mata* *zikir* *istikharah* *gurah* Be..be..berapa memangnyah?


Mbak Hamil: lima ribu.


Kami: *muntah janin* *cepat-cepat mengucapkan makasih* *tak sabar balik badan dan menjauh* *ketawa terpingkal-pingkal*


5. Ziarah ke Rumah Strawberry Di sini banyak terdapat strawberry.



Demikian.




PS: Di bawah terdapat foto-foto kami, redaksi, selama berada di Bandung. Redaksi mengalami kesusahan mengatur foto-foto dikarenakan paket internet perusahaan kami yang hanya 50 ribu/bulan sehingga internet tidak mampu mengunggah foto lebih banyak,thus,redaksi merasa percuma mengatur foto sedemikian rupa. Pembaca sila menyusun sendiri foto-foto di bawah dan menebak-nebak di tempat mana kami sedang berziarah.


Senayan City: Artikel ini rencananya juga akan kami kirim ke National Geographic dan Lonely Planet. Doa pembaca sangat kami harapkan.