Minggu, 28 November 2010

Kadomasokis

Gw suka pusing kalo harus beli kado ke orang. Bingung, gelisah, resah campur jadi satu. Biasanya pertanyaan-pertanyaan berikut bakal muncul di benak gw yang konak: "Kadonya apa ya? entar dia suka apa nggak? Aduh, Mama bakal suka dan make kaos bertuliskan "My Pen is Huge" ini nggak ya ke kantor? Aduh, pengen banget ngasi pesawat jet ini ke Mama, dia pasti seneng, tapi kan budgetku nggak cukup. Aduh...kado apa ya yang kira-kira cocok dengan budgetku dan karakter Mamaku yang periang tapi tomboy?" Nebak apa yang orang pengen atau butuh atau suka plus dicocokin sama budget, pusing nggak lo?


Jadi waktu Siska posting di blognya, "kado-kado apa aja yang gw pengen elu kasih ke gw nanti kalo gw udah lahiran", gw seneng banget. Karena dengan begitu, kerjaan gw milih kado bakal mudah. Nggak bakal pusing-pusing kaya tadi. Apalagi di list Siska itu, ada termometer. Booo'...termometer. Gampang banget. Lingkungan gw akrab banget deh sama termometer. "Bu, beli Masako satu, ager ager 2 bungkus, gula jawa seperempat, termometer satu, sama Implantable Cardiac Defibrillators (ICDs) atau lebih dikenal dengan istilah alat pemicu jantung, satu setengah kilo ya,bu". Jadi, ahh..bye bye pusing-pusing-sebelum-masa-nifas-memilih-kado.



Tapi....ternyata Rumah Sakit Brengsek..i mean Bersalin (yaaaang...berengsek) tempat Siska melahirkan, dengan lancangnya telah memberi dia termometer digital, yang SEHARUSNYA...SEHARUSNYA jadi kado gw ke Siska, tanpa terlebih dahulu nanya pendapat gw. Di mana sih otak mereka? Apa mereka nggak baca dulu blog pasien-pasiennya? Apa sebelum Siska masuk ke RS itu sambil mengangkang kesakitan, mereka nggak bertanya dulu, "alamat blog Ibu apa?" Rumah Sakit apa yang tidak melakukan hal seperti itu?? Aneh! Akhirnya kan gw sendiri yang pusing, harus beli apa??

Diantara kebingungan memilih kado, pas lagi di Plaza Indonesia bareng Banu,Aaf dan Vio, iseng-iseng gw liat-liat Mother Care. Eh, lagi diskon semua bo'. Kebetulan deh. Dan setelah liat-liat kado, gw jatuh hati pada sofa-sofaan buat anak bayi ini:


Isn't it cute? Iya sih. Tapi harganya nggak cute sama sekali. Kalo gw berdua patungan sama Banu, mana mampu gw (Aaf sama Vio udah ngasi kado). Tambah Inul, masih agak mahal. Apa lacur? Akhirnya gw nelpon Gerandis di Papua biar dia ikut patungan. Dan akhirnya sofa itu kebeli! Yay! Senangnya. Siska sih pasti seneng-seneng aja. Apalagi kalo liat merk-nya. Makanya waktu mbak-mbaknya nanya, "mau dibungkus pake kertas kado ini *nunjukin kertas kado biasa* atau ini *kertas kado dengan merk Mother Care segede persoalan keluarga Arumi Bachin*?", gw pilih opsi kedua. Bungkus! Dan gw pun melangkah riang dengan plastik besar yang didalamnya terdapat kado mahal yang cantik dan cute dan....oke, yang dibeli dari hasil patungan 4 orang.

Setelah menunaikan semua kewajiban hedon malam itu, akhirnya gw, Banu, Vio dan Aaf pulang naik taxi. Tepat sebelum gw memasuki pintu taxi, Vio, sekali lagi Vio, ngomong, "eh...itu kadonya taro di Bagasi aja, gede banget". Dan gw yang nggak pernah naro barang di bagasi karena takut barang ketinggalan ini, akhirnya naro barang di Bagasi. *Roiders memutar bola mata ke kiri, yang artinya: ahhh..ketebak ini ceritanya, (kalo ke kanan artinya,"ceritanya ini ketebak..ahh)*....Eittsss...nanti dulu...pasti lu mikir kadonya bakal ketinggalan di taxi...terus ilang selamanya. Hahaha. Salah! Makanya baca dulu! Nggak seperti itu!



Setelah perjalanan sejauh argo 60ribu (mentalitas orang miskin,segalanya dinilai dengan uang), akhirnya kami sampai di kediaman masing-masing. Kami pun mengucapkan terimakasih kepada Pak Supir lalu pulang dengan hati riang *Roiders berbisik, "eh..eh..kado di bagasi belum di ambil". Lalu gw dan Banu pun seperti biasa berdiskusi dengan hati riang di depan gang:



Gw: "Bung..ingat hukum Pascal yang mengatakan," Bila zat cair pada ruang tertutup diberi tekanan, maka tekanan akan diteruskan ke segala arah"



Banu: "hahaha..becanda Bung Roid ini. Tentu saja saya ingat"



------Di sini Roiders lagi-lagi berbisik, "sstt..eh..eh..kadonya masih di bagasi---



Gw: 'Iya. Itu ternyata dasar utama sahabat kita, Bung Tjokorda Raka Sukawati menciptakan teknik Sosrobahu. Wah..wah..saya tak menyangka. Cerdas juga beliau itu"



Banu: *muka panik* Mas...kadonya ketinggalan



Gw: "Ya dan hukum paskal....uhuk *keselek Buku Fisika Terbitan Erlangga yang dari tadi dijadiin naskah percakapan*...anjriiiittt...kejaaaarrrr taxinya. YA ALLAAAAH. Gimana ini!!



------- Roiders memutar bola mata 360 derajat----------------



Akhirnya kita ngejar pake angkot, "bang..ayo bang cepet Bang...kejar taxi di depan Bang...ada barang yang ketinggalan. YA ALLAH...gimana ini. Udah jauh lagi taxinya. Gak keliatan. Alhamdulillaah. Itu bang ada gemerlap lampu taxi di depan. Kejar Bang".

Tapi malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. Itu bukan taxi yang kita naiki tadi. Tu taxi udah lari entah kemana. Mungkin dia ngebut cepet-cepet begitu tau ada barang ketinggalan di bagasinya. Mungkin juga dia ngumpet di gang kaya jagoan menghindari kejaran polisi. Tapi yang pasti, kado buat Siska ada di situ. Hilang. Gak bakal balik ke kita. Hiks. Sedih banget.

Uang hilang sih gak masalah (Roiders memutar bola mata 90 derajat, "ya iyalah, patungan 4 orang") tapi kesenangan yang tadi kita rasakan karena sudah bisa membeli kado terbaik, jadi menguap. Yang ada kecewa. Lalu kita pulang ke kos dan kembali ke kamar masing-masing. Tetap sih, kita telpon perusahaan taxi itu, yang gak usahlah namanya kita kasih tau, pokoknya lawan kata Putri deh, tapi harapannya tipis lah kado itu bakal balik. Dan akhirnya malam itu kita tertidur sambil terisak-isak.



Roiders saling berbisik: "eh..eh..najis banget ya blogger ini. Maksudnya apa sih bilang barangnya gak bakal ketinggalan tadi? Biar terlihat beda ceritanya? Sok kreatif banget. Ih. Haram jadah deh. *Roider memutar bola mata 150 derajat*



Roid: Diam kamu pembaca yang kerjaannya memutar bola mata!





-------------------------- seminggu setelahnya---------------------------------





Gerandis ke Jakarta. Dan seperti biasa, kita maen bareng. Akhirnya kita iseng cari kado lagi ke Mother Care. Dan kado sofa-sofaan tadi masih ada dong di situ. Teronggok menantang. Bikin sakit hati. Dan harganya udah nggak diskon pula. Nggak mungkin banget beli itu lagi. Setelah milih-milih dan memberi contoh yang baik kepada anak-anak di toko mainan itu, salah satunya dengan cara seperti ini:


Vio maksa kita buat beli sofa itu lagi. Errr...mahal ya bo'. Tapi apa lacur? Kita telpon Kacrut di Surabaya, suruh dia ikut patungan. Yak. Dia mau. Sah! Sofa itu jadi kado kita lagi. (Roiders, kamu dapet faedah kan dari membaca blog ini. Salah satunya, kalau kekurangan uang patungan, tinggal telpon aja orang-orang di phonebook kamu. Iya..Sama-sama). Setelah minta lagi kertas kado bertuliskan Mother Care yang besar, akhirnya kita pulang dengan hati riang dan meletakkan lagi kado di dalam bagasi? Ah...tentu tidak Roiders. Kami kan bukan keledai. Lagipula, angkot mana punya bagasi. *Habis beli kado dua kali, ga ada duit buat bayar taxi lagi*

-------- di sini burung-burung bernyanyi, angin memainkan rambut hingga melambai-lambai dengan lembut. Mendekati Happy Ending---

Oh ya. Malam itu Gerandis, Inul, dan Nunu nginep di kamar gw dan Banu. Dan sebelum ke kos, kita mampir dulu di Indomaret membeli keperluan laki-laki. *Roiders berbisik-bisik,"eh..mana kadonya..pasti ketinggalan lagi..bego dasar ya"* Heiiii...aku dengar lho. Tenang. Ini kadonya! Taraaa *mengangkat kado ke arah langit-langit Indomaret*. Nggak mungkin dong kami lupa. Selain karena kami sudah belajar dari kesalahan, lagipula kami di sini berjumlah 5 orang! Masa nggak ada yang inget. Udah, ah...lanjut lagi cari keperluan laki-lakinya. *mengalihkan pandangan ke arah lelaki-lelaki yang sibuk memilih handuk warna-warni dan sempak, yang walaupun cuma satu merk GTman, tetep harus milih-milih*

Setelah selesai membeli keperluan laki-laki, kami pun pulang. Lalu membersihkan diri, bersiap untuk istirahat. Setelah semuanya selesai membersihkan diri, kita pun bersiap tidur dengan tenang. Tiba-tiba Nunu minta tetes mata ke gw. Karena gw bukan pemain sinetron, maka gw gak punya. Lalu dia pun pergi ke Indomaret. 15 menit kemudian dia kembali dengan membawa bungkusan besar. Yang ternyata bungkusan kado tadi, yang ternyata tertinggal di Indomaret tanpa satupun dari kita menyadari.

Sekian dan terimakasih.

*Roiders tidak diberi kesempatan untuk mencemooh*

27 komentar:

Kurniawan Jatmika mengatakan...

-_-"

sumpah parah

*ngakak sampe jatoh dr lt 6 kantor tempat baca postingan ini*

Vio mengatakan...

Eh, gue ikut patungan!! duapuluh rebu!! hahahahhahah.

+tapi berperan besar ngilangin kado juga+

nisa mengatakan...

buoodooooohhhhhh!!!!
mwaahhahahahahaa..

rejeki tami gak kemana2 ya, nak. sit me up cozy-nya gak ilang lagi.

ohya id, ada babyshop murah di bogor. namanya "babyhouse". harganya miring.
kali2 aja mau ngadoin qiara (11m).

Aldeenesta mengatakan...

D'ohhhh, kok bisa pelupa semuaaa sihhh? kayaknya otaknya kebanyakan ditaruh di slangkangan, hahahaha

Roid mengatakan...

@Munir_Jb : Ihh...keren banget kamu. Kantornya gedung bertingkat.

@Vio : mana 20 ribu?? cih. Lupa dikasih ke Inul

@Nisa: *garuk-garuk salting* Dulu kita sempet niat ngasi Qiara tau. Udah dibahas di milis juga. Tapi karena Pani bilang ga usah *nyari kambing item*, jadinya gak jadi. Nak Qiaaaa...nanti Om pasti kasih kado yaaaa. Tunggu yaaaa.

PNS mengatakan...

@aldeneesta : Oh..benda bulat besar berambut ini bernama selangkangan *garuk-garuk*

Anonim mengatakan...

Heh Udaahh. Dikasih ke Banuuuu. Waktu karaoke di NAV..

+dibahas di komen+

panio mengatakan...

EHHHH gue ngakak bacanyaaaa.. dodoool bangeeeet... BTW,kenapee gue dbawa2.. jelas2 pas kado qiara ak udahmau beli trus kata bang roid nanti aja di ulang thn qia ke 17 br kita kasih kadooo..

dansapar mengatakan...

HUWAAKKAKAKAKKAA
ngakak sampe lampu di tb simatupang dan sekitarnya menyala


hahahahahaahaah

rerere mengatakan...

hihihihihi... gw tau kalian semua pura2 ninggalin itu bungkusan di indomaret supaya ada bahan cerita di blog kan? kan ? kan? kan? kan?

*dibaca seperti dije matiin lampunya dong dong dong

PNS mengatakan...

@anonim: si Banu diem aje

@panio: hihihi,17 tahun mah kadonya gw dong. Dipitain.

@dansapar: *gigi mengandung listrik*

@rere: we're not that shallow. Si penjaga indomaretnya aja yang emang pengen ketemu lg sama salah satu dari kita

Unknown mengatakan...

whahahahah,,,,jadi tetep ceritanya ketinggalan 2x ya bo...
jangan2 kalian smua gak ikhlas buat ngado ya????

TranSumatra mengatakan...

tadinya gw kira waktu lu balik ke toko bayi, kadonya udah ada di situ, dikembalikan supir taxi yang baik hati. ternyata pikiran gw terlalu positif dan hati gw terlalu suci.

telpon taxinya dong, temen gw ada yang pernah ketinggalan barang juga di expres, tapi akhirnya barangnya bisa diambil lagi (setelah memuaskan nafsu binal si supir taxi tentunya).

PNS mengatakan...

@riesta: Ikhlas lah bu. Patungan 5 orang soalnya.

@selasasore: udah ditelpon. tapi sayangnya gak ada yang nawarin memuaskan nafsu binal

gerandis mengatakan...

loh? komenku koq ilang? padahal aku komen pertama kemaren! *pentingbanget*

untung guw pas kado pertama ilang gak komen macem2, jd pas lupa ninggalin kado di indomaret ga ngrasa gitu bersalah :D
dan untung jg nunu balik lagi ke Indomaret! emang rejekinya neng Tamidut!

PNS mengatakan...

@perez: ya iyalah ga muncul di sini, lu komen di postingan bawah.

Anonim mengatakan...

Xixixixixi... Sofanya belum gw tiup, abis gw sibuk niupin yang laen sih id... *memilin milin rambut imut*

ninitninit mengatakan...

Sebagai pembaca setia blog anda, saya merasa terinspirasi. Cerita anda sungguh menggugah nurani. *eh, itu yang ungu2 ada bulu2 lucu deh

Anonim mengatakan...

Very good stuff.

Natta mengatakan...

ih ih ih
kopdar sama aku ga mau.
*ngambek tujuh turunan

Edutria mengatakan...

Gila!! *ngakak ngangkang sampe rahang copot gigi rontok* :))

baru pertama blogwalking langsung jatuh cinta. Salam kenal ;)
yuk, tukeran link kalo ga pelit sih :p

PNS mengatakan...

@siska: tapi itu yang lu tiup ga gde-gede. ga tokcer ah tiupan lu

@ninit: iya,lucu. beli yuk kita. patungan. ntar makenya gantian. eh?

@nattaaa: bukan ga mau tta, tapi ga ada duit.

@edu: emmm..gimana ya?tuker ga ya?

Anonim mengatakan...

Had a great laugh reading this. You managed to keep the thrill until the end. Jarang nemu blogger yang nggak pretensius dan menertawakan kebodohan diri sendiri dengan tulus seperti Anda. Sering-sering nulis ya...

ciptanirmala mengatakan...

ngahahahahahaaa!!! ngakak guling2 baca ni blog... kadonya jangan termometer, yang lebih gede, ekg kek... hax2! oya, follow nd komen balik yax! adah cerita [sok] gokil... putri gayung mencari cinta nd toilet siaga [plesetan twilight saga] he... nice blog guys!

Anonim mengatakan...

nyahahaa sumpah ini postingan penuh lika liku *eaaa (sumpah ngakak sampe kejengkang gak karuan) <= mungkin agak lebay yang ini

Anonim mengatakan...

Hey,
Impressive
ideas! Found this here on pegawainegerisexy.blogspot.com [url=http://easyrvoutdoors.com]RVs[/url]

Lily mengatakan...

mwahahahaha... postingan yg ini selalu berhasil bikin gw ngakak meskipun udh baca berkali-kali..